5 Mahasiswa Brawijaya Ciptakan MSG dari Limbah Air, Mau Coba?

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 26 Juni 2018 | 09:03 WIB
5 Mahasiswa Brawijaya Ciptakan MSG dari Limbah Air, Mau Coba?
Penyedap rasa atau MSG. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lima mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur (Jatim) menciptakan penyedap rasa alami atau MSG dari limbah air atau ekstrak pindang yang diberi nama Organic Glutamic Acid (Ogla) dan aman untuk dikonsumsi.

Ketua Tim pencipta Ogla, Bagas Prasetya mengatakan, diciptakannya Ogla ini dilatarbelakangi adanya keraguan masyarakat dalam mengkonsumsi penyedap rasa ber-MSG (vitsin) yang menjadi kontroversi. Hal ini terkait dampak akut (kronis) yang ditimbulkannya.

"Bahkan, Food and Drug Administration(FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat mengakui bahwa MSG hanya akan aman apabila dikonsumsi dalam takaran yang sesuai, namun dapat menimbulkan alergi terhadap orang yang berkebutuhan khusus atau sensitif terhadap MSG," ujarnya di Malang, Jawa Timur, Selasa (26/6/2018).

Berdasarkan kondisi tersebut, lanjutnya, dimulailah diskusi dan riset terkait potensi sumber daya perikanan yang dapat dijadikan inovasi produk penyedap rasa alami, yakni limbah air pindang ikan layang yang telah terstandarisasi bebas formalin dan senyawa bahaya lainnya.

Baca Juga: Fahri Hamzah: Erdogan Wajar Terpilih sebagai Presiden Turki

Ia memaparkan air hasil rebusan pindang ikan layang ternyata mengandung asam glutamat yang tinggi dan menghasilkan rasa gurih alami. "Kalau ada air pindang yang bebas formalin dan pengolahannya menggunakan bahan-bahan alami, berikan pada kami biar kami olah," ucapnya.

Menurut Bagas, perlu adanya upaya untuk mengolah limbah air pindang ikan layang yang telah terstandarisasi tersebut agar lebih ramah lingkungan dan lebih bernilai ekonomi. Tentunya ini akan menjadi terobosan baru untuk mendongkrak perekonomian negara agar tidak bergantung lagi dengan produk-produk impor.

"Sekarang adalah waktunya untuk mencintai produk dalam negeri melalui karya-karya mahasiswa yang inovatif," tuturnya.

Sementara anggota tim lainnya Ipin Orshella Nurwilis menjelaskan Ogla diproduksi dari ekstrak pindang yang ditambahkan rempah-rempah sebagai pengawet alami, kemudian diproses melalui perebusan dan pengeringan mengguanakan alat spray dryer. "Bentuk produk ini ialah bubuk dan sangat familiar dengan penyedap rasa lainnya," kata Ipin.

Kelima mahasiswa tersebut telah melakukan uji organoleptik terhadap Ogla yang dilakukan oleh beberapa panelis yang terdiri dari mahasiswa, ibu rumah tangga, dan beberapa dosen FPIK UB. Mereka mengatakan bahwa Ogla memiliki tekstur yang halus, rasa yang gurih dan asin khas ikan serta bau yang sedap sehingga sesuai menjadi produk penyedap rasa alami yang ditambahkan ke dalam makanan.

Baca Juga: Tak Ada Manifes, SAR Tetapkan Penumpang KM Sinar Bangun 188 Orang

Faizzatus menambahkan, Ogla telah melakukan pengujian nilai gizi di Laboratorium Gizi Unair dan terbukti bahwa Ogla memiliki kandungan protein dan serat yang tinggi. "Ogla sendiri dikemas dalam bentuk kemasan botol dengan berat 80 gram dan kemasan sachet dengan berat 10 gram " ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI