Antibiotik
Bisa berbentuk krim atau salep topikal, atau tablet yang bisa Anda konsumsi setiap hari. Tujuannya, membunuh bakteri penyebab jerawat. Pengobatan antibiotik juga bisa dikombinasikan dengan pilihan perawatan lain, seperti penggunaan retinoid atau benzoyl peroxide.
Terapi hormon
Terapi hormon adalah pilihan pengobatan yang ditawarkan kepada perempuan dan anak perempuan yang telah mengalami menstruasi. Cara yang paling umum digunakan adalah dengan minum pil kontrasepsi kombinasi. Beberapa pil kontrasepsi memang dianggap dapat mengurangi jerawat, namun dokter akan menyarankan untuk tidak meminumnya selama lebih dari sembilan bulan karena ada peningkatan risiko terjadi penggumpalan darah.
Pil kontrasepsi dapat membantu mengurangi jumlah hormon dalam tubuh yang berkaitan dengan penyebab jerawat, seperti testosteron, serta meningkatkan kadar hormon estrogen yang mendorong kelenjar minyak kulit untuk menghasilkan lebih sedikit sebum. Tapi, waspada pada efek sampingnya, ya, misalnya pembengkakan, perubahan suasana hati, penurunan libido, dan mual.
Roaccutane
Juga disebut isotretinoin, roaccutane sering digunakan sebagai langkah pengobatan terakhir ketika pengobatan yang lain tidak berhasil. Pengobatan ini hanya dapat diresepkan oleh dokter kulit.
Baca Juga: Kenali Kepribadian Seseorang dari Bentuk Kakinya
Roaccutane akan menghentikan kelenjar sebaceous menghasilkan kelebihan minyak dan meningkatkan pengelupasan sel-sel kulit mati. Tapi efeknya, kulit menjadi kering dan pecah-pecah.