Kenal Bakcang? Ternyata Makanan Ini Punya Sejarah Mendalam...

Sabtu, 16 Juni 2018 | 12:00 WIB
Kenal Bakcang? Ternyata Makanan Ini Punya Sejarah Mendalam...
Seorang ibu meracik bakcang, atau dikenal dengan istilah "bacang" di Indonesia. (Sumber: Risna H)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setiap tanggal 5, bulan kelima dalam penanggalan Cina, ada perayaan khusus yang diberi nama Festival Bakcang. Bakcang, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia online disebut "bacang", yang artinya penganan seperti lontong, dibuat dari beras (ketan) yang diisi daging.

Bakcang sendiri merupakan makanan tradisional masyarakat Tionghoa yang terbuat dari beras atau ketan dan dibungkus dalam bentuk empat sudut oleh daun bambu.

Empat sudut tersebut melambangkan empat filosofi, yakni Zhi zu atau merasa cukup dengan apa yang dimiliki dan tidak boleh serakah, Gan En atau bersyukur dengan berkah dan tidak boleh iri, Shan Jie atau pengertian dan selalu menilai seseorang dari sisi baik, serta Bao Rong atau merangkul dengan mengembangkan cinta kasih kepada
sesama.

Tahun ini, masyarakat Tionghoa Indonesia merayakan Hari Bakcang atau Peh Cun pada 18 Juni 2018 mendatang.

Salah satu tempat yang merayakan Festival Bakcang 2018 adalah restoran di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Pantjoran Tea House. 

Lewat agenda bertajuk "Serunya Membungkus dan Melilit Bakcang", pada 11 Juni 2018, pengunjung restoran diajari bagaimana caranya melilit makanan segi empat tersebut.

"Peserta dapat mengetahui histori dan tradisi dari dari Festival Bakcang. Mereka juga diberi tahu bahwa melilit bakcang perlu keahlian khusus," terang Ketua Panitia Festival Bakcang, Christian kepada Suara.com.

Pada agenda tersebut, tim dapur dari Pantjoran Tea House mengajarkan tata cara membungkus dan melilit bakcang pada sekitar 20 peserta festival.

"Membuat bakcang memang tak susah, tapi yang susah. Yang susah adalah mengikat talinya. Kalau tidak bagus, akan tumpah dan tidak bisa dimakan karena lengket semua. Makanya penting bagaimana cara membungkus dengan benar," papar pemerhati budaya Cina, yang didatangkan oleh Pantjoran Tea House, Suwarni.

Lahirnya Hari Bakcang sendiri tak lepas dari tokoh bernama Qu Yuan (340 – 278 SM), menteri besar yang dikenal tangguh dan sangat berpengaruh di negeri Chu.

REKOMENDASI

TERKINI