5 Perhelatan Tradisional Lebaran di Nusantara

Jum'at, 15 Juni 2018 | 08:00 WIB
5 Perhelatan Tradisional  Lebaran di Nusantara
Grebeg Syawal di Yogyakarta [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

3. Ronjok Sayak di Bengkulu.

Dilaksanakan pada malam takbiran, atau malam terakhir di bulan Ramadan.

Maknanya kurang lebih adalah menciptakan kobaran api menuju ke langit.  Tradisi ini berakar dari suku Serawai, yang mempercayai bahwa doa akan sampai kepada leluhur dengan perantaraan api.

Pelaksanaannya adalah menyusun batok kelapa membentuk gunungan di tanah lapang lantas dibakar dari puncak. 

Baca Juga: Fyodor Smolov: Kemenangan di Laga Pembuka Krusial bagi Rusia

Ilustrasi membakar gunungan batok kelapa [Shutterstock].

Foto: Ilustrasi membakar gunungan batok kelapa [Shutterstock].

4. Pukul sapu lidi di Leihitu, Maluku Tengah.

Perhelatan digelar sepekan setelah Hari Raya Lebaran dan berlangsung di daerah Leihitu, sekitar dua jam perjalanan darat dari ibukota Maluku, Ambon.

Tradisi yang sudah berusia tua ini termasuk martial arts, di mana para lelaki bertelanjang dada dari Desa Morela dan Mamala membentuk dua kubu dan baku serang menggunakan lidi dari pohon enau.

Baca Juga: Masjid Istiqlal Akan Gelar Takbir sampai Pukul 11 Malam

Mereka berada dalam kondisi trance dan setelah acara usai, seorang imam atau pemuka agama akan mendaraskan doa untuk menyadarkan mereka, serta mengobati luka-luka di kulit sehingga bisa cepat pulih.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI