Mengenang Sniper Legendaris Saat Nonton World Cup di Rusia

Kamis, 14 Juni 2018 | 19:45 WIB
Mengenang Sniper Legendaris Saat Nonton World Cup di Rusia
Mamayev Kurgan dengan patung Panggilan Ibu Pertiwi [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagi penggila bola yang tengah harap-harap cemas menanti kick-off Piala Dunia 2018, ada sebuah destinasi menarik di Volgograd. Salah satu kota yang ditunjuk oleh Federasi Rusia sebagai stadion penyelenggara.

Nama Volgograd awalnya adalah Tsarityn (dari kata “tsar”) dan bertahan sampai sekitar empat abad. Kemudian berubah menjadi Stalingrad (kota bernama sang pemimpin saat itu, Josef Stalin) selama kurang lebih 40 tahun. Kini menjadi Volgograd, berarti kota di bantaran Sungai Volga.

Salah satu tempat wisata wajib dikunjungi di Volgograd adalah Mamayev Kurgan. Berada di perbukitan dan menghadap ke arah kota, dibuat untuk mengenang The Battle of Stalingrad yang berlangsung sekitar lima bulan lamanya pada 1942 – 1943.

Di sinilah dahulu Uni Soviet membangun garis pertahanan mulai lereng sampai puncak bukit, dengan kawat berduri, parit, serta ladang ranjau. Beberapa kali, bergantian diperebutkan baik oleh tuan rumah maupun kekuatan militer Jerman.

Baca Juga: Menhub Klaim Tren Kecelakaan di Arus Mudik Menurun

Dahsyatnya pertempuran itu dituangkan dalam karya non fiksi William Craig, berjudul Enemy of the Gates. Telah diangkat ke layar lebar pada 2001 dengan bintang Jude Law, yang berperan sebagai Vasily Zaytsev, sniper legendaris Uni Soviet. Sedangkan Ed Harris menjadi Mayor Erwin Koenig, pengajar sekolah sniper Wehrmacht.

Jude Law (shutterstock)

Foto:  Jude Law [Shutterstock].

Berikut adalah kisah pembuatan kompeks memorial Mamayev Kurgan:

Ketika perang berakhir dan Jerman berhasil dipukul mundur, kawasan penuh dengan serpih logam dan tulang-belulang korban. Dari hasil penelitian ditengarai bahwa kandungan peluru dan material besi Mamayev Kurgan mencapai sekitar 500 – 1.250 serpih logam setiap meter persegi.

Baca Juga: Ini Mengapa Perempuan Pekerja Harus Mendapat Perlindungan

Usai Perang Dunia Kedua, projek pendirian monumen peringatan peperangan Mamayev Kurgan digarap pemerintah Uni Soviet. Sebuah patung yang menggambarkan keagungan seorang dewi menghunus pedang, setinggi lebih dari 60 meter diresmikan pada 1967. Sebutannya Rodina Mat Zovyot atau diterjemahkan sebagai Panggilan Ibu Pertiwi. Pada tahun 2016, dinyatakan sebagai patung perempuan tertinggi di dunia.

Dengan konsep taman serta dilengkapi kaldron api abadi, Mamayev Kurgan juga menjadi makam pahlawan seperti Vasily Chuikov, pemimpin pasukan Soviet di Stalingrad, dan sang sniper, Vasily Zaytsev, yang dimakamkan ulang di sini pada 2006 dengan penghormatan militer penuh. Setelah sebelumnya dikebumikan di Kiev, Ukraina pada 1991.

Suporter Rusia Menyambut Piala Dunia 2018 (sumber: rbth)

Foto: Suporter Rusia Menyambut Piala Dunia 2018  [Sumber: rbth]

Sebagai penembak jitu, selama berlangsung The Battle of Stalingrad, Zaytsev berhasil melenyapkan tak kurang dari 225 tentara musuh Uni Soviet, termasuk di antaranya 11 sniper dan Major Koenig sendiri. Modalnya adalah presisi tinggi dalam membidik sasaran yang didapatkan dari ajaran kakeknya semasa ia kecil, senjata laras panjang standar, serta amunisi terbatas.

Inilah yang menjadikannya begitu sabar menanti musuh, dan memberikan semangat kepada para kamerad seperjuangannya, “hanya ada satu peluru untuk seorang musuh”.

Keberhasilannya turut mengamankan garis pertahanan diganjar pemerintah Uni Soviet dengan gelar pahlawan nasional usai Perang Dunia Kedua.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI