5 Negara Ini Merayakan Idul Fitri dengan Tradisi yang Unik

Kamis, 14 Juni 2018 | 08:30 WIB
5 Negara Ini Merayakan Idul Fitri dengan Tradisi yang Unik
Ilustrasi salat berjemaah. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ramadan akan segera berakhir, pertanda akan segera datangnya hari kemenangan yang fitri. Selain salat Ied di pagi hari dan berkumpul bersama keluarga sambil bermaaf-maafan, setiap negara punya cara dan kebiasaan unik untuk merayakan Idul Fitri.

Nah, berikut adalah lima perayaan Idul Fitri yang unik dari berbagai negara.

1. Afghanistan
Umat muslim di Afghanistan, seperti umat muslim lain di seluruh dunia, juga melakukan salat Ied di pagi hari. Mereka juga menyambut hari kemenangan ini dengan membersihkan rumah dan menyiapkan permen. Di sisi lain, adapula tradisi unik saat Idul Fitri di Afghanistan, yakni Tokhm-Jangi, atau perkelahian telur. Sudah menjadi tradisi bagi orang-orang dari segala usia untuk berkumpul di taman dan mencoba memecahkan telur rebus satu sama lain pada hari Idul Fitri.

2. Indonesia
Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Idul Fitri yang juga dikenal sebagai Lebaran ini dirayakan dengan menyuguhkan aneka kue dan makanan pendamping ketupat seperti opor ayam dan sambal goreng.

Baca Juga: Panas dan Terik, Suka Duka Anak Pramuka Jaga Arus Mudik Lebaran

Kementerian Tenaga Kerja juga menetapkan bahwa bonus wajib diberikan kepada karyawan. Tunjangan Hari Raya (THR), yang secara kasar diterjemahkan menjadi tunjangan hari raya keagamaan, diberikan setahun sekali sesuai dengan agama karyawan. Juga, karena banyak orang Indonesia bekerja di luar kota dan negeri, banyak migrasi terjadi ketika para pekerja pulang ke rumah untuk perayaan Idul Fitri.

3. Cina
Selain etnis mayoritas Han, Cina secara resmi mengakui 56 kelompok etnis. Beberapa etnis minoritas terbesar seperti populasi Uyghur atau Hui kebanyakan adalah muslim. Ada total sekitar 25 juta muslim di Cina. Di provinsi Yunnan, banyak orang Muslim mengunjungi makam Sayyid Ajjal. Sayyid Ajjal Shams Al Din Omar adalah gubernur Yunnan pertama yang mempromosikan Islam dan mempraktikkan toleransi terhadap agama lain. Masyarakat ke makamnya membersihkan daerah itu dan berkumpul bersama untuk membaca Al-Quran, yang menyerupai festival Qingming Cina di mana keluarga mengunjungi makam leluhur mereka untuk menghormati orang tua.

4. Turki
Di Turki, Idul Fitri dikenal sebagai Ramadan Bayram atau Seker Bayram - Bayram (festival) Sweets. Selain doa dan pertemuan keluarga, anak-anak menerima beberapa manisan seperti makanan Turki dan camilan tradisional seperti Baklava. Banyak yang mencatat bahwa ini mirip dengan Halloween ketika anak-anak menerima permen. Pada hari Idul Fitri, anak-anak juga akan menyapa orangtua dengan mencium tangan kanan mereka.

5. Australia
Sebagai negara yang menghormati berbagai budaya dan agama, penduduk muslim dan non-muslim berkumpul bersama dan merayakan Idul Fitri dalam Multicultural Eid Festival and Fair. Pertama dimulai di Sydney pada tahun 1994, juga diadakan di Melbourne dan Canberra, acara ini akan menyambut orang-orang dari semua agama dan budaya yang berbeda. Festival ini memiliki 150 stand dan telah berkembang sangat pesat dalam satu dekade terakhir. Juga, sebagian besar perusahaan di Australia memperbolehkan kaum muslim untuk mengambil satu hari libur kerja untuk merayakan Idul Fitri.

Baca Juga: Harga Ayam Terus Naik, Kementan Tuding Pedagang Mainkan Harga

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI