Suara.com - Di tengah gempitanya pertemuan tingkat tinggi antara POTUS (President of the United States) Donald Trump dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, siang ini (11/06/2018) ia dan rombongan kenegaraan menemui Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong.
Berlokasi di Istana yang bergaya kolonial dengan bangunan yang mengingatkan kita kepada Raffles Hotel di Singapura serta Hotel Majapahit di Surabaya, Indonesia, POTUS hadir beberapa menit menjelang tengah hari waktu setempat. Lantas keduanya menuju ruang bersantap yang berhiaskan lampu kristal gantung.
Hadir sebagai menu pembuka adalah lobster bisque, sedang hidangan utama adalah steak berbahan angus beef.
Menarik dikulik adalah angus beef. Berasal dari sapi jenis Angus atau kepanjangannya Aberdeen Angus, asal ternak ini adalah Aberdeenshire, Skotlandia. Sementara nenek moyang POTUS dari galur ibunya berasal dari Outer Hebrides, gugusan kepulauan yang berada di lepas pantai Skotlandia.
Baca Juga: Ponsel Samsung Kembali Meledak, Bakar dan Hanguskan Mobil
Di Amerika Serikat, jenis Aberdeen Angus disilangkan dengan jenis Texas longhorn sebelum dibudidayakan. Jenis dagingnya banyak dikonsumsi warga Negara Paman Sam dan biasanya diolah menjadi steak, burger, atau barbecue.
Berikutnya adalah lobster bisque:
Lobster bisque adalah sup krim asal Prancis yang menggunakan sari laut atau seafood sebagai bahan utama.
Foto: Lobster bisque, ilustrasi [Shutterstock]
Baca Juga: Resmi! Suzuki Gaet Pebalap Muda 20 Tahun Ini, Gantikan Iannone
Bagi penggemar wisata kuliner, Singapura termasuk salah satu surga hidangan seafood Asia Tenggara, dengan primadona aneka olahan lobster, serta kepiting yang dimasak saus padang.
Dalam percakapan di Istana seputar santap siang ini, seperti dikutip dari The Straits Times, antara lain POTUS menyampaikan kepada PM Lee, “Kami sangat menghargai keramahtamahan Anda sebagai tuan rumah, juga profesionalisme dan persahabatan Anda,” yang dijawab PM Lee dengan kalimat, “Terima kasih.”
Memang, salah satu alasan Gedung Putih “memenangkan” Singapura untuk menjadi tuan rumah pertemuan POTUS dengan pemimpin Korea Utara itu adalah hubungan kenegaraan yang dimiliki Singapura dengan dua negara ini. Juga ketatnya pengawasan dan pemberian pembatasan terhadap segala aksi demonstrasi.
Seperti dikutip dari Asia One, Singapura “mengalahkan” opsi lainnya, seperti Swiss, Mongolia, bahkan zona demilitarisasi (DMZ) antara Korea Selatan dan Korea Utara.