Suara.com - Tradisi mudik bukan hanya dilakoni oleh masyarakat kota yang berbondong-bondong ke daerah. Tapi, tak jarang juga warga Indonesia yang tinggal di luar negeri memanfaatkan momen lebaran untuk pulang kampung ke Tanah Air.
Tak heran jika beberapa dari mereka akan mengalami jet lag. Jet lag sendiri merupakan istilah untuk menggambarkan sensasi rasa lelah setelah menempuh perjalanan sangat lama menggunakan pesawat terbang, yang pada akhirnya, jet lag akan membuat seseorang merasa mengantuk dan letih sepanjang hari.
Dilansir dari Journal Health Harvard, orang-orang yang terbang melintasi zona waktu berbeda menemukan bahwa cahaya dan isyarat lingkungan lainnya dapat membuat tubuh menjadi rusak.
Mereka akan sulit tidur, dan ketika mereka berhasil tidur, rasanya tidak akan terlelap dan gelisah.
Baca Juga: Temui Trump di Singapura, Pesawat Kim Jong Un Sempat Jadi Misteri
Gejala jet lag lainnya termasuk kelelahan, mudah marah, mual, kesulitan berkonsentrasi, sakit kepala, dan sakit perut.
Secara umum, seseorang yang melewati zona waktu berbeda memerlukan penyesuaian selama satu hari penuh.
Maka dari itu, berapa hal yang harus dilakukan adalah secara bertahap, mulai dari memindahkan waktu makan dan waktu tidur lebih dekat ke jadwal tujuan penerbangan.
Tak kalah penting, Anda harus tetap terhidrasi dengan baik. Jadi coba minum banyak cairan sebelum, selama, dan setelah penerbangan. Hindari kafein dan alkohol karena dapat membuat Anda tetap terjaga.
Tidak hanya itu saja, jika Anda berencana tinggal lebih dari satu atau dua hari, sesuaikan jadwal tidur dan makan dengan zona waktu yang baru.
Baca Juga: Kronologis Lakalantas Rombongan Mudik Bersama BUMN di Tol Cipali
Hal tersebut mungkin sulit dilakukan, tetapi cobalah untuk tetap terjaga sampai waktu tidur tiba atau coba pergi keluar untuk mendapatkan cahaya sinar matahari pagi.