Guruh mengaku dari dulu dirinya memang kerap menggunakan jasa kapal. Dirinya pun tahu cerita kejayaan hingga keterpurukan pelabuhan Ujung-Kamal.
"Saya kerja di Surabaya sejak 2006. Dulu ini betul-betul ramai, bahkan dapat julukan pelabuhan paling ramai se-Asean," ungkapnya.
Masih kata Guruh, pengguna jasa kapal ini memang rata-rata adalah penduduk Surabaya Utara dan Madura Bangkalan bagian barat. "Orang Sampang, Pamekasan, dan Sumenep lebih senang menggunakan jembatan Suramadu semua. Tapi berbeda kalau mungkin mau nikmatin udara laut," ucapnya sambil tersenyum. (Moh Ainul Yaqin)