Suara.com - Desainer sekaligus founder ajang Modest Fashion Week, Franka Soeria memprediksi bahwa Indonesia akan menjadi kiblat modest fesyen dunia pada 2020 nanti.
Meski begitu, Franka terang-terangan mengaku bahwa industri modest fesyen Tanah Air masih memiliki setumpuk pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan.
"Saya begitu pulang ke Indonesia, yang paling dirasakan adalah kesulitan dalam produksi. Beda sekali dengan di Turki. Di negara itu, kita bisa menemukan bahan yang bagus di banyak tempat," bebernya saat konferensi pers gelaran Jakarta modest Fashion Week 2018 di Jakarta, Kamis, (7/6/2018).
Franka juga blak-blakan bagaimana persaingan sengit terjadi antara sesama desainer lokal terutama masalah bahan baku kain. Katanya, beberapa desainer lokal kesulitan dan tak tahu kemana mencari produsen kain berkualitas.
Baca Juga: Ini Cara Franka Soeria Dukung Bakat Desainer Modest Indonesia
Foto: Karya Franka Soeria di ajang Modest Fashion Week. [Suara.com/Risna Halidi]
"Di sini banyak yang dirahasiakan," katanya diiringi tawa.
Ia juga menyinggung mengenai kualitas rancangan yang menurutnya kurang konsisten.
"Banyak kasus yang saya temui bahwa desainer yang rajin fesyen show. Tapi, setelah buyer beli koleksinya, pakaian yang dia terima tidak sebagus dari apa yang ditampilkan saat show," terang dia.
Baca Juga: Misi Franka Soeria, Membawa Fesyen Indonesia Mendunia
Kata Franka, kualitas seorang desainer tak melulu tentang berapa kali melakukan peragaan busana tetapi juga menjaga kualitas rancangan sampai ke tangan pembeli.
Memiliki visi memperbaiki kualitas modest fesyen Tanah Air, Franka dan timnya akan menghelat gelaran Jakarta Modest Fashion Week pertama yang akan dilaksanakan pada 26 sampai 29 Juli 2018 mendatang.
Foto: Karya Franka Soeria di ajang Modest Fashion Week. [Suara.com/Risna Halidi]
Gelaran fesyen tiga hari tersebut akan diisi oleh 25 fesyen show, puluhan desainer lokal dan internasional, serta 50 tenant.
"Kami percaya bahwa setiap kolaborasi akan memberikan manfaat positif bagi berlangsungnya fesyen show berskala internasional ini," tutup Franka.