BACA JUGA: Terlalu Lama Angkat Beban, Pemuda Ini Nyaris Meninggal
Gayung bersambut, Tan Sri pun setuju dan meminta Din Syamsuddin mengirim proofreader untuk memastikan kebenaran penulisan mushaf. Maka pada Februari lalu Din mengirim Dr. Ghilmanul Wasath, alumnus Universitas Al-Azhar Mesir, untuk berangkat ke Ningxia.
Dari proofreading tersebut diketahui hanya ada beberapa kesalahan minor yang segera diperbaiki.
Din Syamsuddin menjelaskan bahwa dipilihnya Indonesia sebagai pihak untuk menerima Alquran Sulaman Raksasa merupakan cerminan pentingnya posisi Indonesia bagi dunia Islam. Karenanya, Penyerahan Alquran Sulaman Raksasa tersebut memberikan makna simbolik bagi kerukunan Tionghoa dan Non-Tionghoa untuk menjadi jembatan kebudayaan di Indonesia, serta merekatkan hubungan dan pemahaman budaya Tiongkok dan dunia Islam.
Bagi Din, ini adalah proyek besar. Bukan hanya karena kebesaran barangnya, tapi kebesaran niat baik dari seorang non Muslim untuk membuat Mushaf Alquran Sulaman.
Tan Sri telah mengeluarkan dana besar untuk itu. Dan jadilah mushaf dimaksud. Mungkin ini satu-satunya mushaf AlQuran yang ditulis di atas kain dengan sulaman dan dalam ukuran besar yang ada di dunia.
"Pada hemat saya, Mushaf Alquran Sulaman Besar yang dibuat di Tiongkok dan disumbang oleh seorang Tionghoa beragama Khonghucu ini adalah lambang kedekatan Tiongkok atau Tionghoa dengan Islam. Penyerahan mushaf ini kepada umat Islam adalah bentuk dialog antarperadaban yang niscaya. Bahwa dialog itu menggunakan medium Kitab Suci adalah karena dialog, antar agama maupun antar-peradaban, haruslah berlangsung dalam kesucian hati dan pikiran. Kita semua, umat Islam di Indonesia, perlu berterima kasih kepada Tan Sri Lee Kim Yew atas sumbangan Mushaf Alquran Sulaman Besar ini," katanya panjang lebar.
Lebih lanjut Din menyampaikan bahwa Tan Sri Lee Kim Yew berniat menyumbang lagi sebuah Masjid serba Tembaga yang akan dibangun di pesantren yang diasuhnya, yaitu Pesantren Modern Internasional Dea Malela, di Sumbawa, NTB. "Semoga segera menjadi kenyataan," harap Din.
Sebagai bagian dari penyerahan Mushaf, Kantor UKP-DKAAP bekerja sama dengan Cheng Ho Multi Culture Education Trust, juga akan menyelenggarakan Forum Dialog Islam-Konghucu di Hotel Mandarin Oriental Jakarta, hari ini, Senin (4/6/2018) pukul 14.00-18.00, diakhiri dengan iftar.