Tradisi Buka Puasa dengan Kopi Arab
Pada saat bulan puasa, ada tradisi turun temurun yang wajib dilaksanakan di Masjid Manara ini. Orang-orang yang buka puasa di masjid ini akan minum sajian kopi Arab untuk buka puasa bersama.
Kopi Arab merupakan minuman khas para pedagang sejak saat pertama kali Masjid Menara ada di tahun 1802. Setiap berbuka puasa, para pedagang dan saudagar itu membentuk semacam majelis pengajian kecil menjelang waktu buka puasa.
"Mereka membawa minuman khas daerah Timur Tengah, dikenal dengan kopi Arab, karena yang bawa adalah orang-orang Arab," kata Ali.
Baca Juga: 34 Juta Pemudik Diprediksi Bakal Banjiri Bandara Soetta
Kopi Arab dibuat dari aneka rempah, di antaranya cengkeh, kayu manis, jahe, kapulaga, pandan, jeruk nipis, dan bahan-bahan lain yang diyakini dapat menyegarkan tubuh.
"Rasanya seperti kopi rempah, karena kaya akan bahan rempah yang menyehatkan. Rasanya hangat di badan," ujar Ali.
Dikatakan Ali, dahulu pembuatan kopi dilakukan di dapur masjid, namun lama kemalamaan diserahkan kepada dirinya yang kebetulan tinggal di sebelah masjid.
Buka puasa bersama masih dilakukan sampai sekarang. Lokasinya di serambi masjid yang menghadap ke Kali Semarang. Biasanya yang datang sekitar 20-an orang. Sesuai tradisi, mereka berbuka puasa dengan aneka takjil dan ditemani kopi Arab yang khas itu.
Baca Juga: NPT Wajib Pelumas Sudah Lindungi Konsumen dan Industri
"Ada sekitar 50 cangkir kopi Arab disediakan untuk jamaah yang datang dan buka puasa di sini," tukas Ali. (Adam Iyasa)