Cari Ide Pelesir Lebaran? Mari ke Kampung Rendang

Jum'at, 01 Juni 2018 | 12:35 WIB
Cari Ide Pelesir Lebaran? Mari ke Kampung Rendang
Kampung Rendang di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat [boyyendratamin.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ini benar-benar kabar baik bagi para penggemar rendang. Selain menyantap hidangan berbahan dasar daging itu di pelbagai restoran Padang, kini Anda bisa langsung berwisata kuliner ke "sarangnya": Kampung Rendang di Kota Payakumbuh, Sumatera.

Acara napak tilas rendang ini dijamin bakal berkesan bagi indera pencecap dan penglihatan, mengingat banyak varian rendang tersedia untuk memanjakan lidah para wisawatan.

Sebagai sebuah surga bagi rendang, Kampung Rendang Payakumbuh memiliki sekitar 30 macam rendang yang siap dikembangkan sebagai kekayaan kuliner Nusantara.

Mulai jenis daging sapi, telur, suwir daging, paru, ayam, suwir ayam, ubi, suwir itik, jamur basah, jamur kering, jamur kriuk, jengkol, jantung pisang, sampai rendang daun singkong. Lebih eksotis lagi, ada rendang belut, ikan tuna, daun-daun, pare, pakis, lokan, cubadak, daging tumbuk, paru basah, jamur kurma, jagung, ikan lele, ikan nila, ikan gabus, maco, sampai rendang udang.

Baca Juga: Telegram Mulai Diblokir Apple

Hanya, tidak seluruh macam rendang ini selalu ada atau siap saji di Kampung Rendang.

"Pasalnya, ada beberapa pembuat yang tidak rutin dan konsisten memproduksi, sehingga terkesan eksperimental,” ungkap Faizal, Kepala Bidang Perindustrian Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, seperti  dilansir Antaranews.com beberapa waktu lalu.

Rendang, salah satu masakan khas Sumatera Barat yang sangat disukai orang Indonesia . [tempo.co]

Foto: Rendang, salah satu masakan khas Sumatera Barat yang sangat disukai orang Indonesia [tempo.co]

Faizal menambahkan, bahwa ada delapan varian rendang yang paling banyak diminati wisatawan. Yaitu daging sapi, telur, paru, tumbuk daging, jamur, belut, serta suwir daging ayam dan suwir daging sapi.

Baca Juga: Fujifilm Hadirkan Instax SQ6 di Indonesia, Berapa Harganya?

Nah, rendang jenis-jenis ini bisa ditemukan di sejumlah industri kecil menengah yang berderet di Kampung Rendang.

Bila Anda melakukan wisata kuliner ke Kampung Rendang, tak hanya urusan belanja dan makan-makan yang masuk agenda.  Pengunjung bisa mengobrol hal apa saja soal rendang kepada para pelaku IKM (Industri Kecil Menengah) di sana. Jika disilakan, Anda bahkan bisa melihat dari dekat proses pembuatan rendang langsung di dapur pedagang.

Rendang paling  sedap dinikmati bersama nasi hangat. Citarasa bumbu rempahnya seakan selalu membuat kita ketagihan. Mau disantap kapan pun tetap enak, baik untuk lauk sarapan, makan siang, maupun makan malam.

Proses pembuatan masakan rendang di Kampung Rendang, Payakumbuh, Sumatera Barat [antaranews.com]

Foto: Proses pembuatan masakan rendang di Kampung Rendang, Payakumbuh, Sumatera Barat [antaranews.com]

Lebih jauh soal rendang, Murdijati Gardjito, seorang pakar kuliner dari Universitas Gadjah Mada menyatakan bahwa hidangan ini bukan sekadar santapan sehari-hari.

Namun disajikan dalam upacara atau ritual khusus. Dan berbeda dengan rendang biasa yang umumnya dipotong-potong kecil, rendang upacara berbentuk potongan besar.

Bahan utama rendang upacara harus daging sapi dan tidak dikonsumsi atau dilarang dimakan, melainkan hanya dipajang sebagai simbol status sosial. Semakin besar ukurannya, semakin tinggi pula status sosial yang bersangkutan di kalangan masyarakat. Rima Sekarani I.N.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI