Fenomena Manhattanhenge, Pesaing Stonehenge

Kamis, 31 Mei 2018 | 16:51 WIB
Fenomena Manhattanhenge, Pesaing Stonehenge
Manhattanhenge, menjadi sebuah fenomena menarik bagi wisatawan dan warga di New York [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketika matahari berada di posisi summer solstice atau titik balik matahari musim panas, di Stonehenge, Inggris, wisatawan berbondong-bondong menyaksikan sang surya muncul di antara bebatuan pemujaan pagan.

Di New York, Amerika Serikat, fenomena munculnya matahari di antara pencakar langit telah melahirkan fenomena serupa tetapi tak sama, berjuluk Manhattanhenge. Neil deGrasse Tyson, seorang pakar astrofisika memberikan julukan ini, dengan menggunakan pembanding titik balik matahari musim panas di Stonehenge.

Fenomena ini hanya terjadi selama beberapa hari dalam setahun. Tahun ini terjadi pada hari ini (31/05/2018) dan berikutnya adalah 12 Juli pukul 8.20 malam waktu setempat, serta 13 Juli pukul 8.21 malam.

Menurut New York Times, Matahari bergerak sedikit di sepanjang cakrawala sepanjang tahun ketika Bumi miring di sepanjang porosnya.

Baca Juga: LBH Pers Desak Kapolri Usut Persekusi Kantor Radar Bogor

Karena itu, ada hari-hari tertentu dalam setahun di mana garis matahari terbit akan tampak di jalan-jalan arah timur dan barat di kota Manhattan, New York.

Untuk hasil foto terbaik, Anda mesti memposisikan diri sejauh mungkin di timur Manhattan. 

Silakan terbang ke New York di hari-hari yang telah dijadwalkan tahun ini, dengan konsekuensi bila kondisi berawan maka pemandangan yang ditampilkan kurang sempurna.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI