5 Hal Yang Membuat Kita Mesti Mengulik Mojokerto

Rabu, 30 Mei 2018 | 10:04 WIB
5 Hal Yang Membuat Kita Mesti Mengulik Mojokerto
Candi Tikus, Trowulan. Dahulu adalah tempat bermeditasi para raja [Suara.com/ukirsari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Mojokerto mencuat di Tanah Air, karena situs peninggalan Majapahit. Mulai Raden Wijaya membangun hutan di daerah Tarik dan delta Sungai Brantas, digdayanya Mahapatih Gajah Mada, sampai bersatunya Nusantara dan Asia Tenggara bermula di sini.

Lokasinya yang tidak jauh dari Surabaya membuat Kota Mojokerto cocok dijadikan sidetrip bila berkunjung ke Provinsi Jawa Timur.

Berikut lima alasan, mengapa Mojokerto asyik buat dikulik para traveller, berdasar pengalaman Suara.com

1. Bisa mendatangi one-stop-visit peninggalan Majapahit

Baca Juga: Demi Tas Louis Vuitton, Lelaki Ini Rela Mati di Tangan Perampok

Daerah Trowulan adalah lokasi situs bersejarah Majapahit. Lokasi antara satu candi ke candi lainnya tak terlampau jauh, sehingga bisa dinikmati dalam sehari.

Paling hits adalah Candi Bajang Ratu, Candi Wringin Lawang, Candi Tikus, dan Candi Brahu.

Lainnya, masih ada Museum Majapahit, pendopo agung Trowulan, Kolam Segaran, umpak Majapahit (semacam luasan di mana dahulu ditempatkan pilar istana), sampai makam Ratu Campa dan suaminya, Raja Brawijaya V.

2. Bisa menyaksikan Trowulan disulap menjadi kawasan "beautification

Kawasan Trowulan, Mojokerto  yang menjadi gerbang situs Majapahit [suara.com/ukirsari]

Baca Juga: Argentina Lumat Haiti 4-0, Messi Cetak Hat-trick

Foto: Kawasan Trowulan yang menjadi gerbang situs Majapahit [Suara.com/ukirsari]

Ada hal unik yang bisa Anda lihat begitu memasuki kawasan bersejarah Trowulan. Yaitu bagian depan rumah yang dilengkapi semacam gardu berupa rumah kecil cantik. Terbuat dari bata khusus, dan genteng dengan ornamen berukir.

Ini adalah semacam proyek “beautification” swadaya warga untuk memberikan ciri kuat kawasan mereka sebagai bagian situs bersejarah.

3. Bisa berfoto di depan Parinirvana Buddha

Parinirvana Buddha di Maha Vihara Trowulan, diabadikan menjelang matahari terbenam [Suara.com/ukirsari]

Foto: Parinirvana Buddha di Maha Vihara Trowulan [Suara.com/ukirsari]

Masih satu area di Trowulan, tak jauh dari Candi Brahu, terdapat Maha Vihara, tempat beribadat pemeluk Buddha.

Di sini terdapat monumen Parinirvana Buddha yang dalam bahasa setempat dijuluki sebagai "Buddha Tidur" (baca juga: Tak Perlu ke Bangkok).

4. Bisa wisata kuliner khas Trowulan dan jajanan zaman old

Foto: Ilustrasi onde-onde [masak.tv]

Buat kawasan sekitar Trowulan, menu paling hits adalah pecel iwak wader. Lalu rujak cingur, dengan topping irisan hidung sapi. Paling terkenal buatan Warung Asmuni, milik mendiang pelawak grup Srimulat.

Satu lagi, onde-onde kukus buatan Bo Liem Bakery, Jalan Residen Pamuji No.83 Purwotengah, Magersari, Mojokerto. Tokonya berlokasi tak jauh dari Pasar Tanjung Anyar.

Selain onde-onde, toko ini menyediakan bermacam kue nostalgia zaman old seperti spekkoek atau lapis legit gaya Belanda dan kue ku.

5. Bisa pesiar ke air terjun dan hutan wisata

Foto: Ilustrasi air terjun [Shutterstock]

Mojokerto memiliki destinasi wisata alam Pacet yang berada di ketinggian sekitar 600 meter dari paras laut (dpl) dan berada di kaki Gunung Welirang serta Penanggungan.

Ada dua air terjun yang bisa didatangi yaitu Coban Grenjengan dan Coban Canggu.

Sementara di daerah Claket terdapat adventure park yang menyuguhkan spot Instagramable seperti gardu pandang, hammock bersusun, sampai tempat berjuluk Lembah Cinta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI