Suara.com - Menjadi seorang ibu bukan hal yang mudah. Dengan setumpuk tugas, tak jarang menjadikan ibu tak lagi memiliki kesempatan untuk sekadar merawat kecantikan dan kesehatan tubuh mereka. Melihat hal ini, salah satu dokter yang mendalami anti aging medicine, dr. Lisa Silvani, M.Biomed(AAM), mengenalkan konsep anti aging bagi para ibu yang dirangkum dalam sebuah buku berjudul 'Anti Aging for Busy Moms'.
"Kenapa harus ibu? Karena semua berawal dari seorang ibu. Dialah yang menentukan pola hidup, pola makan, dan memerhatikan kesehatan anggota keluarganya. Jika seorang ibu sudah paham akan masukan-masukan mengenai anti aging, tentu dia akan menularkan pada anggota keluarga lain," ujar dr. Lisa saat ditemui dalan peluncuran bukunya di Jakarta, Rabu (23/5/2018).
Buku ini, kata dia, bertujuan untuk lebih memopulerkan konsep anti aging dengan gaya hidup sehat sebagai landasan utamanya. Jauh dari kesan monoton dan berat, buku ini disajikan dengan praktis untuk mereka yang tak punya banyak waktu membaca.
Baca Juga: Terungkap! Video Ancaman Tembak Jokowi Dibuat di Sekolah
Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa ada lima pilar anti aging dan bagaimana cara mengoptimalkannya untuk mendapatkan kulit yang sehat maupun tubuh yang lebih bugar dan kesehatan yang prima. Langkah yang disajikan mencakup pola aktivitas dan olahraga, tips praktis mengatasi gangguan tidur, pola makan agar tubuh awet muda, hingga langkah untuk mengatasi stres.
Dalam bukunya, dr. Lisa juga mengenalkan satu penyakit baru yang sering tidak disadari orang namun cukup berbahaya bagi kesehatan, yakni sitting disease, di mana saat ini kebanyakan orang, khususnya ibu, menjalani gaya hidup yang terlalu banyak duduk, salah satunya karena pengaruh gadget. Apalagi dengan adanya bantuan dari asisten rumah tangga atau baby sitter yang semakin memudahkan.
Penyakit ini diketahui bisa menyebabkan beberapa gangguan kesehatan seperti masalah otak, leher, bahu dan punggung, degenerasi otot, kemerosotan organ, hingga gangguan kaki.
Di akhir buku ini, dr. Lisa menjelaskan perlunya beberapa suplementasi nutrisi tertentu untuk mengoptimalkan fungsi tubuh dan mempercepat program anti aging yang dijalankan. Vitamin D salah satunya, karena ternyata kadar vitamin D pada masyarakat sangatlah rendah yang pada akhirnya bisa menimbulkan beragam masalah kesehatan.
"Dengan memahami semua ini, selain bisa lebih awet muda dan sehat ketika tua, hasil dari program anti aging yang saya jabarkan di buku juga dapat dirasakan tak lama setelah pembaca mulai menerapkannya," jelasnya.
Baca Juga: Marak Aksi Teror, Kehlani Tunda Konser di Jakarta