Suara.com - Maskapai penerbangan ekonomis, bahkan kini full service, menerapkan sistem pengaturan tempat duduk perorangan. Dalam artian, bila ingin mendpatkan kursi pilihan sendiri, penumpang dikenai biaya tambahan.
Aturan ini tengah dikaji Royal Aeronautical Society Flight Operations Group (FOG). Khususnya mengenai penumpang yang tidak terbang sendiri atau berdua, melainkan satu keluarga.
Dalam laporan berjudul Emergency Evacuation of Commercial Passenger Aeroplanes, dipaparkan betapa pentingnya seluruh anggota keluarga ditempatkan berdekatan satu sama lain, dengan rujukan kejadian darurat atau emergency.
Hasil dari riset ini adalah, untuk urusan penempatan penumpang atau passenger seat allocation, maskapai penerbangan sebaiknya tidak membebankan biaya tambahan bagi penumpang yang terdiri dari satu keluarga bila ingin duduk berdekatan.
Baca Juga: Posting Dukung HTI, Guru Besar Undip Bersiap Hadapi Sidang
"Hal ini penting, apalagi bila mereka adalah orangtua dan anak-anaknya. Saat ada kejadian darurat, semisal evakuasi karena terjadi turbulensi, di mana diperlukan pengawasan orangtua maka satu-atunya cara adalah mengalokasikan mereka duduk berdekatan," demikian bunyi salah satu isi hasil riset.
“UK Civil Aviation Authority memberikan putusan bahwa anggota keluarga yang terbang bersama sebaiknya tidak ditempatkan terpisah-pisah. Bisa terjadi keadaan saling mencari-cari bila terjadi evakuasi darurat, dan hal ini memberikan dampak untuk jalan keluar darurat atau emergency exit."
Lebih lanjut, putusan juga menyatakan, "Anak-anak yang terbang bersama orangtua idealnya ditempatkan di baris sama dengan orangtuanya. Di pesawat yang memiliki dua lorong antara, anak-anak tidak boleh dipisahkan lebih dari satu lorong. Bila tidak memungkinkan, terjauh adalah satu baris di depan atau setelah orang dewasa yang terbang bersamanya."