Ini Panduan Ahli Gizi Tentang Makan Sehat Saat Puasa

Selasa, 22 Mei 2018 | 14:04 WIB
Ini Panduan Ahli Gizi Tentang Makan Sehat Saat Puasa
Ilustrasi diet dengan gizi seimbang, pola makan sehat, panduan makan dengan gizi seimbang. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puasa membuat tubuh tidak mendapat asupan makanan selama hampir 14 jam. Karena itu, Ketua Departemen Ilmu Gizi RSCM FKUI, dr. Fiastuti Witjaksono, SpGK, mengimbau masyarakat untuk menjalankan pola makan sehat untuk menjaga daya tahan tubuh selama berpuasa.

Fiastuti pun membagikan panduan makan sehat seimbang saat sahur, buka puasa, dan makan malam setelah salat Tarawih.

Saat sahur, misalnya, dianjurkan untuk mengonsumsi makanan berkarbohidrat kompleks seperti nasi, kentang, roti, atau bihun. Kemudian lengkapi dengan protein hewani yang bisa didapatkan dari ayam, ikan, telur, dan daging atau protein nabati seperti dari tahu dan tempe. Untuk lemak, Anda bisa mendapatkannya dari minyak. Dan terakhir, jangan lupa untuk mengonsumsi sayur serta buah-buahan.

Untuk menjaga cairan dalam tubuh, Fiastuti menganjurkan untuk menutup sahur dengan satu gelas susu dan dua sampai tiga gelas air putih.

Baca Juga: Bentrok, Timnas Indonesia dan Persija Berebut Stadion Pakansari

"Saat sahur, hindari minuman manis karena kadar gula cepat turun dan rasa lapar bisa cepat timbul atau hipoglisemia. Dan jangan lupa, minum air yang memiliki suhi sesuai dengan suhu tubuh," kata Fiastuti.

Sebaliknya, saat berbuka puasa, justru disarankan untuk menyantap makanan manis agar menggantikan kadar gula yang turun seharian secara cepat.

Dan saat makan besar, konsumsi makanan dengan komposisi yang sama seperti saat sahur, lengkap dengan sayur dan buah-buhan, namun dikurangi segelas susu.

Berbeda dengan pemahaman sebelumnya ketika orang cenderung makan besar setelah salat Tarawih, Fiastuti justru menyarankan untuk makan besar sesaat setelah berbuka puasa.

Komposisi makan saat berpuasa, menurut Fiastuti, adalah 40 persen saat sahur yang terdiri dari 30 persen makan besar dan 10 persen makan kecil; 50 persen saat berbuka puasa dengan komposisi 10 persen makan manis, 30 persen makan besar, dan 10 persen makan kecil; serta 10 persen makan kecil setelah salat Tarawih.

Baca Juga: Mobil Baru Lebih Ringkih? Kok Bisa?

"Jadi, pola makan saat puasa perlu disesuaikan dengan perubahan frekuensi makan. Jumlah makanan saat puasa disesuaikan dengan kondisi diri. Komposisi makanan harus seimbang, cairan harus tercukupi, dan pemilihan jenis dan suhu minuman juga harus sesuai," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI