Asal Usul Gaun Pengantin Kerajaan Inggris Berwarna Putih

Senin, 21 Mei 2018 | 18:15 WIB
Asal Usul Gaun Pengantin Kerajaan Inggris Berwarna Putih
Pangeran Harry dan Meghan Markle resmi sebagai suami istri pada Sabtu (19/5) [RoyalFamily/youtube].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gaun pengantin menjadi sesuatu yang penting, khususnya dalam sebuah perhelatan bertema Royal Wedding. Sejak Putri Diana, Kate Middleton hingga yang terakhir Megan Markle, ketiganya berhasil menghipnotis siapapun dengan gaun pengantin berwarna putih, yang membuat mereka terlihat anggun dan elegan.

Tapi, tahukah Anda, jauh sebelum Kate Middleton, Duchess of Cambridge, menjadi trendsetter dengan gaun pernikahan putihnya, ada Ratu Victoria, yang secara luas dianggap sebagai orang yang membuat gaun pengantin putih menjadi populer hingga saat ini.

Dalam beberapa dekade sebelum pernikahannya dengan Pangeran Albert dari Saxe-Coburg pada 1840, para pengantin perempuan dilaporkan menggunakan gaun dengan berbagai warna cerah. Hijau misalnya, yang melambangkan kesuburan.

Tetapi ratu menginginkan sesuatu yang berbeda, dan alih-alih menggunakan pakaian berwarna, ia memilih gaun satin sutra putih berhias dengan renda, menurut Newswise.

Vogue mencatat ratu muda tersebut juga memerintahkan tamunya untuk tidak mengenakan pakaian putih, dan bahkan merusak pola pakaiannya sehingga gaunnya tidak dapat ditiru.

Selain itu, pengiring penganti Ratu Victoria juga berpakaian putih. Tren ini mungkin diikuti oleh Duchess of Cambridge, yang memiliki pengiring pengantinnya, termasuk sang adik, Pippa Middleton, yang memakai gaun putih yang anggun.

Menurut The Washington Post, salah satu alasan mengapa putih tidak umum di masa Ratu Victoria, karena secara umum dilihat sebagai warna untuk berkabung. Menurut laporan Time, para anggota istana juga mengira gaun putih ratu terlalu biasa untuk seorang bangsawan, karena tidak terlalu mencolok.

Perlu dicatat bahwa Ratu Victoria bukanlah anggota kerajaan pertama yang berjalan di altar dengan gaun pengantin putih. Seperti yang ditunjukkan oleh Time, Mary, Queen of Scots, memilih gaun putih untuk pernikahannya pada 1558, tetapi Ratu Victoria-lah yang dikreditkan membuat gaun pengantin putih menjadi sebuah norma untuk pernikahan kerajaan.

Beberapa tahun setelah pernikahan Ratu Victoria, sebuah publikasi perempuan populer menyebut putih adalah warna paling pas untuk mempelai perempuan. Tulisan itu mengatakan bahwa putih melambangkan kemurnian dan keluguan masa kecil, dan hati yang tidak berkulit yang sekarang ia hasilkan kepada yang terpilih.

Hingga saat itu, para calon pengantin di Eropa, dan akhirnya Amerika, yakin bahwa gaun pengantin putih dianggap tradisional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI