Suara.com - Baru-baru ini harian The Independent, Inggris melansir hasil polling yang menyimpulkan bahwa para karyawan di Britania Raya baru merasa benar-benar berlibur dan "berpisah" dengan boss, bila sudah travelling. Paling tidak sejauh 1.000 mil dari kantor.
Penelitian ini melibatkan responden sebanyak 2.000 karyawan dan setiap satu dari lima responden mengaku tetap menjawab panggilan dari kantor atau menjawab e-mail bila melakukan travelling kurang dari jarak 1.000 mil.
Padahal, sebagai ilustrasi, jarak antara London dengan kota-kota wisata di bagian selatan Prancis (yang bisa ditempuh dengan Eurorail lewat terowongan English Channel) hanya berjarak sekitar 650 mil. Lantas perlu seberapa jauh lagikah?
"Terkadang, Anda hanya ingin pelesir dekat-dekat saja, tak perlu terlalu jauh," papar Sean Doyle, dari British Airways, yang menjadi salah satu komisioner riset. "Tetapi kalau benar-benar ingin stop berpikir soal pekerjaan di kantor, mungkin memang perlu jarak lebih jauh lagi."
Baca Juga: Go Food Disusupi Teroris ISIS? PT Gojek Indonesia Lapor Polisi
Ia menambahkan, bahwa bepergian naik pesawat dengan jarak lebih jauh memberi kesempatan besar merasakan sisi kehidupan yang lain dari biasa. Sekaligus mendapatkan suasana berbeda total dari kantor.
Dari hasil riset, diketahui bahwa sebesar 43 persen responden cenderung mematikan ponsel untuk mencegah ditelpon boss saat mereka ingin bersenang-senang di masa libur.
Sedangkan 46 persen lagi mengabaikan telepon maupun e-mail yang masuk, meski tidak mematikan peranti komunikasi. Sebesar 14 persen mengemukakan bila panggilan direspon akan mendatangkan masalah saat kembali ke kantor.
Rata-rata, pada setiap kelompok yang terdiri dari 10 responden, tiga di antaranya tetap menjawab pesan yang masuk lewat peranti kominikasi meski sudah jelas-jelas tengah berlibur.
Baca Juga: Obat Anti-bosan di Singapura: Pulau Ubin