Tabu dan Etika Sumpit Buat Traveller

Jum'at, 18 Mei 2018 | 09:05 WIB
Tabu dan Etika Sumpit Buat Traveller
Do and don't saat menggunakan sumpit diselaraskan negara pengguna [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tiongkok (RRC), Taiwan (ROC), Laos, Vietnam, Jepang, Korea, dan Singapura adalah beberapa negara destinasi wisata yang warganya menggunakan sumpit atau chopstick untuk  bersantap. 

Sebagai "kaum pendatang", para traveller tak perlu ragu bergabung dengan warga setempat menikmati hidangan.  Cukup berbekal etika dasar, dan selanjutnya mengikuti kebiasaan setempat. 

Berikut adalah do and don't yang dirangkum selama perjalanan Suara.com.

1.  Di meja, sumpit makan perorangan ditempatkan di tatakan atau penyangga kecil dekat mangkuk nasi.  Gunakan tatakan ini setiap kali ingin "mengistirahatkan" sumpit atau berhenti sejenak mengunyah.

Baca Juga: Jelang Akhir Pekan, Harga Jual Emas Antam Turun Rp 1.000 Per Gram

2. Bila tidak ada tatakan, sumpit bisa diletakkan sejajar di piring atau mangkuk makan masing-masing.

3.  Tidak dibolehkan menancapkan sumpit ke mangkuk nasi.

Di Taiwan, hal ini dianggap tabu karena mirip peletakan batang hio atau kemenyan dupa di wadah abu jenazah. Secara tidak langsung dianggap mengundang petaka. 

Sementara kepercayaan Tiongkok,  hanya di saat pemakamanlah sumpit boleh ditancapkan ke nasi dan diletakkan di altar. 

4. Setiap kali menyendok lauk di piring saji, gunakan sumpit yang tersedia untuk digunakan bersama. Jangan gunakan sumpit perorangan yang telah masuk mulut.

Baca Juga: Teknisi Vokal dan Roadie Band Naif Meninggal Dunia

5. Bila ingin menikmati kuah di mangkuk sendiri, dibolehkan langsung menyeruput. Letakkan sumpit terlebih dahulu di tatakan agar memudahkan gerak tangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI