Suara.com - Rentetan aksi teror bom di beberapa daerah di Indonesia membuat sejumlah negara mengeluarkan travel advice atau peringatan keamanan bagi warga negaranya yang ingin berkunjung ke tanah air. Menteri Pariwisata Arief Yahya membenarkan.
Sedikitnya ada 12 negara yang sudah mengeluarkan travel advice pascabom bunuh diri di tiga Gereja di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur.
"Kemenpar melakukan monitoring terus. Bersyukurnya belum ada pembatalan. Di Bali terutama yang jadi barometer (turis datang)," ujar Arief di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (16/5/2018).
Meski begitu, pemerintah Indonesia juga tetap memberitahukan situasi keamanan di tanah air. Contohnya seperti serangan yang dilakukan terduga teroris di Polda Riau, tadi pagi.
"Kita umumkan di industri pariwisata. Kita harus jujur di situ. Kita harus segera mengumumkan kalau sudah recovery. Yang kita umumkan dulu bom Sarinah sama. Kejadian kita umumkan dalam waktu empat jam recovery," jelas Arief.
Ia menjelaskan, meski sejumlah negara mengeluarkan travel advice. Namun hingga saat ini belum ada kunjungan pembatalan dari turis mancanegara yang datang.
"Kalau statistik belum ada pembatalan, terutama di daerah besar seperti Bali, Jakarta, dan Kepulauan Riau. Itu menyumbang 90 persen," kata dia.
"Karena levelnya travel advice itu memang kewajiban negara mengingatkan warga. Belum melarang. Kalau sudah travel warnings itu mulai. Ini baru level satu," tambah Arief.
Negara yang sudah mengeluarkan travel advice terkait aksi teror bom di Surabaya dan Sidoarjo adalah: Inggris, Amerika, Australia, Hongkong, New Zealand, Singapura, Malaysia, Polandia, Irlandia, Prancis, dan Filipina.