Suara.com - Ingin memperkaya tema foto-foto perjalanan Anda? Coba cari moda transportasi kondang dari setiap negara yang dikunjungi. Selain kendaraannya sendiri unik dan menarik sehingga menjadi ikon, pengemudinya rata-rata orang lokal. Berpengetahuan luas seputar kawasan yang dikunjungi, sehingga bisa ditanyai bahkan diajak foto bersama.
Berikut adalah rangkuman perjalanan Suara.com di enam negara bersama moda transportasi ikonik. Yang mana sajakah pilihan Anda?
1. London Taxi
Baca Juga: Rayakan Kemerdekaan di London, Rider Indonesia Singgah di India
Foto: London Taxi melintasi kawasan Regent Street [Shutterstock]
Sebutannya adalah London Black Cabs. Meski bisa dijumpai di seantero United Kingdom (UK), paling banyak wisatawan berpotret bersama kendaraan ini di London.
Secara fisik berupa sedan klasik warna hitam dengan 4 pintu, dilengkapi lampu "taxi" di bagian atap. Terkadang di bagian bodi ditempeli stiker iklan, salah satunya tentang pariwisata Indonesia.
Menyusuri ruas-ruas jalanan sempit di ibukota UK dan England bersama taksi ini terasa romantis, apalagi saat petang, ketika lampu-lampu di sepanjang Tower Bridge sudah menyala.
2. Jeepney
Baca Juga: Penampilan Modis Ratu Elizabeth II di Pekan Mode London
Foto: Jeepney tengah melintas di dekat Rizal Park, Manila [Shutterstock]
Transportasi rakyat yang menjadi trade-mark Filipina, beroperasi antarkota dan desa, tetapi bila waktu terbatas silakan temui di Manila.
Konon penamaan jeepney berasal dari akronim jeep-and-knee, diambil dari fisik kendaraan yang berbasis jip, dipotong, lantas diperpanjang untuk menambah daya tampung. Penumpang duduk berhadapan dengan posisi lutut begitu berdekatan.
Tampilan jeepney kaya warna, rata-rata berhiaskan sosok religius Yesus Kristus dan Bunda Maria yang dilukis dengan teknik airbrush.
3. Jinriksha
Foto: Jinriksha di kota kuno Kyoto [Shutterstock]
Populer di beberapa kawasan wisata di Jepang, tetapi paling tenar di Kyoto. Sebuah kota kuno yang pernah menjadi ibukota Negeri Matahari Terbit, sebelum Tokyo.
Unsur klasik muncul dari kereta berbentuk serupa becak yang digarap penuh nilai seni. Sementara penggeraknya adalah tenaga manusia, dengan cara dihela seorang lelaki berbusana tradisional.
Bagi wisatawan yang datang berpasangan, ada stereotype berfoto romantis: si perempuan duduk di jok, si lelaki menghela kereta atau berpura-pura menjadi penarik jinriksha, sedang pengemudi betulan dimintai tolong memotretkan.
Dokar atau Delman
Foto: Delman di Monas [Suara.com/Maidian Reviani]
Kereta kuda telah menjadi salah satu trade-mark ikonik di beberapa destinasi wisata di Indonesia. Bisa dijumpai antara lain di Yogyakarta, Solo, Bukittinggi, sampai seputaran Monumen Nasional, Jakarta.
Beberapa di antaranya tampil klasik tanpa hiasan, tetapi ada yang dipercantik sedemikian rupa dengan penjor, sampai rumbai-rumbai kain warna keemasan.
Selain berpotret bersama kuda dan kereta, tak ada salahnya mengajak si pengemudi. Biasanya mereka pun ikut berdandan. Seperti di Malioboro, Yogyakarta, yang mengenakan beskap dan blangkon.
5. Tuk Tuk
Foto: Tuk Tuk di percandian Angkor Thom, Siem Reap [Shutterstock]
Nama moda transportasi ini dikenal di dua negara, yaitu Thailand dan Kamboja. Berujud serupa becak yang ditarik sepeda motor.
Versi Kamboja lebih romantis, karena bisa digunakan untuk dua orang yang duduk berdampingan dengan posisi di belakang pengemudi. Sedangkan versi Thailand lebih sesak, dengan posisi penumpang berhadapan serta lutut saling bersentuhan.
Mintalah pengemudi menyusuri Royal Garden dan istana raja di sekitar Siem Reap, Kamboja, sampai kompleks percandian Angkor Wat, Angkor Thom, bahkan Banteay Srei yang berada di luar kota. Potret bisa dibuat di sekitar pelataran parkir dekat percandian.
Rickshaw
Foto: Sederet rickshaw di kota Jodhpur, India [Shutterstock]
Menjadi salah satu trade-mark jalan-jalan raya di India, mulai New Delhi, Agra, Jodhpur, dan seterusnya. Disebut sebagai auto rickshaw.
Berbentuk sangat mirip dengan bajaj oranye yang dahulu mewarnai lalu-lintas Jakarta. Perbedaan ada di bagian samping, di mana tidak disediakan pintu atau penutup.
Alhasil bila penumpang lebih dari dua orang, akan terlihat beberapa kaki menjulur, anggota tubuh keluar dari bagian kendaraan, sampai selendang dan kain sari melambai-lambai tertiup angin. Justru di situlah uniknya, yang membuat para wisatawan gemar memotret auto rickshaw khas India.