Suara.com - Wastra atau kain tradisional Indonesia adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang membanggakan. Melalui wastra, berbagai produk fesyen dalam negeri hadir dengan keunikan dan kelebihan masing-masing.
Melihat hal ini, fX Sudirman, pusat perbelanjaan kaum urban, bersama Synthesis Development sebagai pengembang properti, menyelenggarakan "Persona Balutan Wastra Kriya Nagri" sebagai salah satu bagian dari kampanye bertajuk "Indonesia Is Me".
"Kampanye Indonesia Is Me mengajak masyarakat menjadi takjub dengan ragam balutan warisan budaya Indonesia dalam nuansa kekinian," ujar Imron Rosyadi, Property Investment Advisor Synthesis Development, pada Rabu, (9/5/2018) di fX Sudirman, Jakarta.
Menurut Imron, acara ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang berbagai budaya Indonesia, serta sebagai apresiasi terhadap budaya dan kreativitas lokal dari tokoh Indonesia yang karyanya terinspirasi oleh kekayaan Indonesia dan memberikan perubahan positif bagi masyarakat di Indonesia.
Baca Juga: Bantu Kerjakan PR Bisa Jadi Momen Berkualitas Orangtua dan Anak
Dalam kampanye ini, empat desainer Indonesia berkesempatan menampilkan karya-karya mereka yang dilatari atas kecintaan terhadap wastra Indonesia. Synthesis Development mengimplementasikannya dalam arsitektural properti, dan empat desainer mengimplementasikan dalam wujud fesyen.
Para desainer berbakat tersebut adalah Merry Magdalena dari Amanda Tania Butik yang membawakan tenun dan batik dari Tanah Batak, Murywati Darmokusumo dengan Sekar Kedaton yang menghadirkan rancangan kebaya kutubaru yang dipadukan kain tradisional sarat filosofi tradisi Jawa, Dedi Hari dan karyanya yang klasik elegan dari Tenun Baduy yang bermotif geometris, serta Ngesti Wijayanti dengan Lucida.Id yang memadukan lurik dan tenun dalam busana keseharian.
"Saya menghadirkan kain dari Yogyakarta yang khas dalam kesempatan kali ini, karena saya berharap dengan memadukan fesyen batik dan modern, makna akan warisan memiliki arti lebih tinggi lagi," ujar Murywati dalam kesempatan tersebut.
Sementara Merry yang menghadirkan batik corak batak dengan desain abstrak, berkeinginan membuat corak batak yang biasanya dikenal kaku dan keras menjadi lebih nyaman dikenakan dengan membuatnya dari bahan-bahan lembut seperti sutera dan satin.
Baca Juga: Di Tengah Reses, Imam Suroso Gelar Sosialisasi Perlindungan TKI
Merry juga menghadirkan desain asimetris yang kekinian untuk menarik lebih banyak generasi muda menggunakan kain tradisional Indonesia, yang coraknya diambil dari berbagai daerah di Batak, seperti Toba dan Simalungun.