Suara.com - Sebelum kartu pos bergambar beranjak menjadi benda "langka" di zaman now, ia pernah mengalami masa kejayaan dan menjadi salah satu oleh-oleh paling hit dari aktivitas travelling.
Seperti diungkap Gilarsi W. Setijono, Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero), potret destinasi-destinasi wisata di kartu pos mampu melahirkan imajinasi serta daya kreasi.
Lebih dari 15 tahun lalu, harian The Independent, Inggris memberitakan bahwa kartu pos bergambar atau picture postcard tertua terjual dalam lelang dengan nilai melebihi GBP31.000 atau sekitar Rp591 juta untuk kurs sekarang.
Yang unik dari kartu ini, bergambar karikatur pekerja kantor pos karya penulis Theodore Hook pada 1840, yang diposkan dari Fulham, London dengan tujuan rumah sendiri. Mungkin dimaksudkan sebagai lelucon, tetapi bisa jadi semacam pengetesan sampai atau tidaknya si kartu pos tadi.
Para penerbit Britania Raya memberikan izin kepada kantor pos mereka, Royal Mail, untuk menerbitkan dan menjual kartu pos bergambar yang bisa dikirim menggunakan prangko mulai 1894. Temanya beragam, mulai pemandangan cantik, landmark, sampai potret atau lukisan para bintang tenar.
Kartu-kartu pos bertema tepian lautan pun menjadi semacam "iklan" untuk destinasi wisata pantai yang digandrungi kaum British. Dari sini, lahirlah kartu pos bergambar tematis tepi pantai sebagai bentuk cenderamata atau oleh-oleh.