Michael Howard, Mantan Gangster di AS yang Kini Jadi Motivator

Selasa, 08 Mei 2018 | 09:15 WIB
Michael Howard, Mantan Gangster di AS yang Kini Jadi Motivator
Michael Howard saat memperkenalkan buku tentang kisah hidupnya berjudul 'Return'. (michaelhowardreturn/Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dilarang Masuk AS Seumur Hidup dan Bertobat
Tekad bulatnya untuk benar-benar berubah dan keluar dari 'lubang hitam' tersebut muncul saat kali ketiga Michael dijebloskan ke dalam penjara. Kali ini kasusnya penyerangan terhadap salah satu anggota saudaranya.

Ia terpicu emosi ketika disindir mengenai latar belakangnya sebagai pecandu narkoba. Michael kemudian dijebloskan ke penjara San Quentin dan sempat beberapa kali dipindahkan, karena terlibat dalam pertengkaran.

Menjalani hari di penjara Amerika yang lebih ketat peraturannya ini bagi Michael seperti hidup di neraka.

"Setahun setelah saya menerima bahwa saya berada di dalam penjara, saya mulai bertanya kenapa saya ada di sini? Jawabannya simpel, apa yang kamu tabur, pasti itu kamu tuai. Kamu banyak menabur kejahatan, jual narkoba, jual pistol, jadi jangan heran kalau kamu menuai penjara. Jadi jangan menangis," ujar dia yang juga pernah masuk dalam agama satanis di Amerika.

Baca Juga: Tercyduk, Marcell Darwin dan Yuki Kato Jadian?

Tak lama, Michael pun mendapatkan vonis deportasi. Pada 2014, kepulangannya ke Indonesia didampingi aparat keamanan dari U.S. Marshals yang ditugaskan untuk memastikannya benar-benar sampai di Indonesia.

Ia harus menerima vonis tersebut, karena tindakan kriminal yang sudah sangat keterlaluan. Michael bahkan tidak diizinkan lagi untuk kembali ke AS seumur hidupnya.

"Jadi di dalam penjara mulai pelan-pelan untuk bertobat. Saat dideportasi saya sudah punya tujuan bahwa saya mau hidup benar, apapun, gimanapun caranya, saya sudah berjanji sama Tuhan bahwa saya tidak akan mengambil jalan yang salah dengan cara cari uangnya," ujarnya.

Menjalani hidup seorang diri di Indonesia dan harus memulainya dari nol membuat Michael merasa sangat ketakutan. Ia mengaku sangat membutuhkan bimbingan.

Namun lelaki yang jago main piano ini tak patah arang dan terus berjuang. Ia mulai rajin memberikan kesaksian hidupnya di hadapan para narapidana di rumah tahanan.

Baca Juga: Rayakan Kemerdekaan di London, Rider Indonesia Singgah di India

Semua kisah perjalanan hidupnya lantas Michael tulis menjadi sebuah buku berjudul 'Return'. Sejak itu kiprahnya menjadi seorang motivator Indonesia mulai melebar.

Dia pun mendapat kesempatan untuk satu panggung dengan para motivator kenamaan, di antaranya Merry Riana, Tung Desem Waringin dan James Gwee.

Michael percaya bahwa Tuhanlah yang membawanya sampai ke titik ini. Dia benar-benar tahu maksud Tuhan dalam hidupnya.

"Hidup ini pilihan, simpel, pilihan Anda akan menentukan masa depan. Untuk keluar dari dunia seperti itu perjuangannya susah sekali seperti merangka dari liang kubur. Tapi saya tidak pernah menyerah," tutup Michael, yang pernah menelurkan Single bertajuk Satu Mata Hatiku.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI