Suara.com - Ikan bakar umumnya mudah dijumpai di berbagai daerah. Biasanya ikan dibakar dengan bumbu kecap hingga tampilannya agak mendekati kecoklatan, tapi di Makassar, Anda akan mendapati pengolahan ikan bakar yang cukup unik.
Dalam rangkaian Festival Jajanan Bango, Suara.com berkesempatan untuk menjajal berbagai kuliner khas Makassar.
Tujuan pertama adalah Rumah Makan Paotere yang menyajikan menu utama ikan bakar, berlokasi di Jalan Sabutung No.46, Gusung, yang tak jauh dari Pelabuhan Paotere.
Arie Parikesit, pakar kuliner yang turut serta dalam rombongan pun menceritakan keunikan ikan bakar asal Makassar. Ia menjelaskan, umumnya ada tiga metode bakar yang digunakan di Makassar yakni bakar polos, pareppe dan bumbu rica.
Baca Juga: Ternyata Cuma Segini Gaji Koki Kerajaan Inggris
"Ikan bakar polos ya benar-benar dibakar tanpa tambahan apapun. Cuma memang di Makassar ikannya segar, dari laut langsung diolah. Jadi, nggak pakai bumbu sudah enak," kata Arie di Makassar.
Sementara ikan bakar bumbu rica memang ditambahkan merica sehingga cocok bagi mereka yang menyukai pedas. Nah, untuk yang tidak suka pedas, tapi ingin menjajal ikan bakar berbumbu, Arie merekomendasikan ikan bakar pareppe.
"Bumbu parappe ada kecap, gula merah. Diolesinya saat sudah mau matang. Rasanya lebih ke manis, karena nggak pakai cabai," tambah dia.
Sedangkan jenis ikan yang sering digunakan antara lain cepa, kerapu, baronang, kueh, bandeng, baubara, guntur, dan barakuda.
Baca Juga: Gurih Pedasnya Nasu Palekko, Kuliner khas Makassar
"Paling favorit kerapu, dan bandeng. Nah, di sini juga cara bakarnya pakai daun pisang agar kulit dan daging ikan nggak gosong," ujar Arie merinci.
Selain itu, menu ikan bakar di Makassar juga disajikan dengan menu pendamping yakni raca mangga alias acar mangga. Rasanya yang asam sekaligus pedas dapat memberi variasi saat menyantap ikan bakar polos, pareppe maupun rica.
Arie mengatakan bahwa RM Paotere merupakan salah satu rumah makan dengan sajian ikan bakar yang kali pertama berdiri di Makassar. Dulunya, kata dia, warung ikan bakar dekat pelabuhan hanya menjadi media mengolah setelah membeli di Tempat Pelelangan Ikan.
"Sekarang mereka bisa memilih ikannya dulu lalu menentukan mau dimasak seperti apa," tambah dia.