Suara.com - Makassar selama ini dikenal dengan sajian coto, atau konronya, dan tahukah Anda bahwa Ibu Kota Sulawesi Selatan ini punya banyak sekali ragam kuliner yang patut dicoba, salah satunya Nasu Palekko.
Suara.com pun berkesempatan menjajal citarasa Nasu Palekko lewat Festival Jajanan Bango yang dihelat di Lapangan Karebossi Makassar pada Sabtu (5/5/2018). Ada gerai Nasu Palekko Bu Mul yang bisa Anda cicipi di FJB 2018 ini.
Bu Mul alias istri dari Mulyanka, Heriyanti Hadi menjelaskan bahwa Nasu Palekko memiliki makna tersendiri, yakni nasu yang berarti masak dan palekko yang berarti kwali dari tanah liat. Diberi nama demikian karena menu ini memang awalnya dimasak menggunakan kwali tanah liat.
"Tapi itu dulu, sekarang lebih ke penamaan masakan. Nasu palekko itu bebek yang ditumis dengan bumbu dasar kayak bawang putih, bawang merah dan cabai dan terkenal dengan kepedasannya," ujarnya pada Suara.com dalam Festival Jajanan Bango 2018 di Makassar, Sabtu (5/5/2018).
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Kaesang Sementara Vakum Jadi YouTuber
Bu Mul menambahkan sajian asal Pinrang ini memang merupakan resep turun temurun yang masih lestari hingga saat ini. Ia mengatakan cara memasak bebek menjadi Nasu Palekko pun sebenarnya sangat sederhana yakni merendamnya terlebih dulu dengan asam agar bau amisnya mereda sebelum menumisnya dengan bumbu-bumbu.
"Yang buat khas mungkin karena penyajiannya dengan buras, songkolo atau ketan hitam yang dikukus. Aroma khas bebeknya juga terasa sehingga membuatnya rasanya lebih lezat," terang perempuan ramah ini.
Selain menu pendampingnya yang tak biasa, Nasu Palekko ini juga disukai karena kepedasannya. Bu Mul pun menerapkan level kepedasan tertentu dalam menu Nasu Palekkonya agar bisa dinikmati semua kalangan.
Level nol disajikan tanpa cabai alias tidak pedas, sedangkan level 4 disajikan dengan dua sendok cabai merah sehingga kepedasannya bisa membuat keringat bercucuran.
Baca Juga: Indonesia Beri Visa Wisata untuk Warga Israel? Hoaks
Dalam kesempatan tersebut Suara.com mencicipi Nasu Palekko level 4 dengan menu pendamping buras alias bubur beras atau sekilas lebih mirip dengan lontong. Tekstur daging bebeknya benar-benar lembut dengan paduan bumbu yang benar-benar meresap.