Suara.com - Tabir surya dengan SPF (Sun Protection Factor) merupakan produk kecantikan wajib yang harus Anda kenakan di daerah tropis seperti Indonesia. Pasalnya, paparan sinar UV A dan B dari matahari bisa menyebabkan beragam masalah bagi kulit, seperti perubahan warna kulit hingga kanker.
Namun, Anda juga harus memerhatikan tingkat SPF alias faktor perlindungan matahari yang dimiliki tabir surya.
The British Association of Dermatologists (BAD) menjelaskan bahwa krim tabir surya terdiri dari empat kategori SPF, yakni tingkat perlindungan rendah (SPF 6 hingga 14), perlindungan sedang (SPF 15 hingga 29), perlindungan tinggi (SPF 30 hingga 50), dan perlindungan yang sangat tinggi (SPF 30 hingga 50).
Mereka merekomendasikan bahwa sebaiknya pilihlah krim tabir surya dengan SPF 30 untuk memberikan perlindungan ekstra dari paparan sinar matahari. Selain SPF, penting bagi Anda untuk memerhatikan label UVA dari krim tabir surya yang Anda beli.
Baca Juga: Sembako Maut Monas, RSUD Tak Beri Tahu Penyebab Kematian Rizky
Pasalnya, SPF hanya melindungi kulit Anda dari UVB (sinar ultraviolet B), sementara label bintang UVA menunjukkan sejauh mana sinar ultraviolet matahari diserap oleh krim tabir surya.
Paparan sinar UVA ke kulit dapat menyebabkan penuaan dini. Di sisi lain, paparan sinar UVB dikaitkan dengan risiko terkena kanker kulit. The British Association of Dermatologists menyarankan Anda memilih krim matahari yang menampilkan rating UVA setidaknya empat dari lima bintang
Tak hanya itu, pastikan Anda untuk mengulangi pemakaian tabir surya sepanjang hari, terutama jika Anda gampang berkeringat. Selain itu, Anda tidak boleh bergantung pada krim tabir surya yang telah Anda simpan di lemari kamar mandi Anda selama bertahun-tahun.
Mayoritas losion, termasuk tabir surya, akan bertahan selama sekitar 12 bulan. Jika Anda sudah memilikinya lebih lama, mungkin produk tersebut tidak akan memberikan perlindungan lagi pada kulit Anda.
Baca Juga: Raditya Dika Kesulitan Berlatih Tari Tortor untuk Pernikahannya