Suara.com - Tak bisa mengingat mimpi yang baru saja dialami? Tenang, kini Anda bisa mencoba mengonsumsi vitamin B6 yang ditemukan dalam pisang, tuna, dan alpukat untuk bisa mengingat dengan mudah mimpi yang baru saja dialami.
Penelitian baru dari University of Adelaide yang diterbitkan dalam jurnal Perceptual and Motor Skills, menganalisis efek mengonsumsi suplemen vitamin B6 dosis tinggi pada 100 peserta dari seluruh Australia.
Setengah dari peserta diminta mengonsumsi 240 mg vitamin B6, yang setara dengan 558 buah pisang, sebelum tidur selama lima malam berturut-turut. Sementara setengah peserta lainnya hanya diberi plasebo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi vitamin B6 mengingat 64,1 persen lebih banyak konten mimpi mereka dan melaporkan kualitas tidur yang lebih baik. Bahkan, secara signifikan mereka merasa lebih segar dan jauh dari rasa lelah pada saat bangun tidur.
Baca Juga: Hindari Monas saat Demo Buruh May Day 2018 Besok
“Sepertinya, mimpi saya menjadi lebih jelas dan lebih mudah diingat. Saya juga tidak kehilangan kepingan mimpi seiring berjalannya hari," kata salah seorang peserta.
Yang lain menambahkan, 'Mimpi saya lebih nyata, saya tidak sabar untuk pergi tidur dan bermimpi!"
Menariknya, asupan vitamin B6 tidak memengaruhi kejelasan, keanehan, atau warna mimpi orang-orang.
"Rata-rata orang menghabiskan sekitar enam tahun hidup mereka untuk bermimpi," kata Dr. Denholm Aspy dari University of Adelaide School of Psychology, Australia.
"Jika kita bisa mengingat mimpi kita secara jelas dan mengendalikan mimpi, kita mungkin dapat menggunakan waktu mimpi kita dengan lebih produktif," kata Aspy.
Baca Juga: 6 Cara Mengembangkan Diri agar Siap Menghadapi Era Globalisasi
Mimpi yang jelas, di mana Anda tahu bahwa Anda sedang bermimpi selagi mimpi tersebut masih terjadi, memiliki banyak manfaat potensial.
"Sebagai contoh, kemungkinan kita dapat menggunakan mimpi yang jelas ini untuk mengatasi mimpi buruk, mengobati fobia, pemecahan masalah kreatif, menyempurnakan keterampilan motorik, dan bahkan membantu rehabilitasi dari trauma fisik," ungkapnya.
Vitamin B6, yang juga dikenal sebagai pyridoxine, dapat ditemukan dalam berbagai makanan termasuk sereal gandum, buah-buahan seperti pisang dan alpukat, sayuran seperti bayam dan kentang, susu, keju, telur, daging merah, hati, dan ikan.
Orang dewasa berusia 19 hingga 64 tahun membutuhkan jumlah harian vitamin B6 sebanyak 1,4 mg untuk lelaki dan 1,2 mg untuk perempuan, yang dapat diperoleh dari diet normal.
Hasil temuan penelitian, dosis 10-200 mg per hari untuk jangka pendek tidak dapat menyebabkan kerusakan apa pun, tetapi kadang dapat menyebabkan efek samping seperti mati rasa di lengan dan tungkai, yang dikenal sebagai neuropati perifer.
Dengan demikian, disarankan untuk tidak mengonsumsi suplemen vitamin B6 lebih dari 10 mg kecuali disarankan oleh dokter.