Suara.com - Jangkat merupakan kecamatan di Kabupaten Merangin yang banyak memiliki destinasi wisata alam. Mulai dari air terjun, Danau Pauh, Taman Bunga Hestist Garden, Telaga Biru, Gunung Masurai dan masih banyak tempat wisata alam lainnya.
Salah satu danau yang mungkin belum diketahui banyak masyarakat Merangin dan Provinsi Jambi adalah Danau Depati Empat. Danau ini terletak di antara Desa Koto Rawang dan Desa Rantau Kermas.
Danau itu tepatnya terletak di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat.
Danau Depati Empat ini merupakan danau terbesar kedua di Provinsi Jambi setelah Danau Kerinci. Danau itu begitu eksotis dan memukau, terlebih belum terjamah tangan manusia.
Baca Juga: Kisah Kakek 70 Tahun Tersesat 7 Hari di Hutan Belantara Kerinci
Bagi pengunjung yang ingin menikmati keindahan Danau Depati Empat itu bisa memilih dua jalan alternatif. Pengunjung bisa pergi ke lokasi tersebut lewat Desa Koto Rawang namun hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki menghabiskan waktu tiga jam perjalanan.
Selain itu, danau tersebut juga bisa diakses melalui Desa Rantau Kermas menggunakan sepeda motor jenis trail. Untuk sampai ke Danau Depati Empat, kurang lebih harus menempuh satu jam perjalanan.
Selain jadi tempat objek wisata, Danau Depati Empat juga menjadi mata pencaharian bagi warga Jangkat. Danau ini dari puluhan tahun lalu sudah menjadi tempat warga mencari ikan, karena di dalam danau banyak ikan yang bisa ditangkap untuk makan dan di jual.
Bermacam-macam cara ataupun alat yang di gunakan nelayan mencari ikan di danau, seperti jaring ikan, pancing serta jaring ikan yang terbuat dari anyaman bambu yang biasa disebut lukah. Nelayan bisa mendapatkan puluhan kilo ikan di Danau Depati Empat ini dalam sehari.
Ikannya juga bermacam-macam, seperti ikan seluang, ikan mas, ikan semah, ikan panjang dan ikan nila. Di danau yang dikelilingi hutan lebat ini, biasanya juga sering nelayan mendapatkan ikan dengan mudah, atau biasa disebut naik sungai.
Baca Juga: Posko Pemenangan Cabub Kerinci Diserang dan Dibakar
Ikan yang naik sungai ini merupakan ikan kecil jenis seluang. Ikan ini naik pada sungai-sungai kecil yang muncul dari tengah hutan, biasanya ikan naik sungai karena ikan akan memasuki musim penetasan telur untuk berkembang biak.
Nah, pada saat ikan naik sungai ini nelayan di danau menangkap ikan dengan mudah. Cukup bermodalkan anyaman dari bambu atau lukah, nelayan biasa mendapatkan ikan bisa berkarung karung pada musim ikan naik sungai.
Seperti yang dikatakan Dedi Damartias, Kepala Dinas Parawisata dan Olah Raga (Dispora) Kabupaten Merangin. Danau Depati Empat merupakan danau terbesar kedua setelah Danau Kerinci di Provinsi Jambi.
"Kami sudah melihat Danau Depati Empat, memang luar biasa besar bisa-bisa tiga atau empat kali lipat lebih besar dari danau pauh. Danau pauh saja lebih kurang empat kilo meter," kata Dedi Damartias saat dibincangi metroJambi.com (jaringan suara.com).
Dikatakannya, Danau Depati Empat sudah dibentuk kelompok bernama Sadar Wisata (Darwi) yang dikelola oleh warga sekitar untuk menjaga danau dan lingkungan setempat.
"Rencana kita depan, akan melakukan Camping Groud di Danau Depati Empat, di sana tempatnya bagus sejuk," sebut Dedi.
Artikel ini sebelumnya sudah dimuat dalam laman MetroJambi.com yang merupakan media jaringan Suara.com di daerah.