Kurang Konsumsi Serat Akibat Kesalahan Ini

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 25 April 2018 | 10:53 WIB
Kurang Konsumsi Serat Akibat Kesalahan Ini
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masalah kurang konsumsi serat tampaknya tak hanya terjadi di Indonesia. Hasil penelitian Riskesdas, 2013, mengungkap bahwa 93,5% orang usia di atas 10 tahun mengonsumsi serat di bawah anjuran.

Padahal, seperti dilansir dari laman Depkes, serat merupakan komponen penting yang dapat membantu pencernaan, mencegah sembelit, dan menurunkan risiko penyakit jantung.

Konsumsi serat juga terkait dengan penurunan risiko stroke, diabetes tipe dua, dan kanker usus.

Makanan kaya serat juga dapat membuat kita merasa lebih kenyang di antara waktu makan, sehingga tak heran jika serat dapat membantu menurunkan berat badan.

Baca Juga: Banyak Proyek Strategis Nasional Terhambat Pembebasan Lahan

Sayangnya, meski banyak orang tahu betapa pentingnya fungsi serat bagi tubuh, ada banyak kesalahpahaman seputar serat, mulai dari seberapa banyak yang dibutuhkan hingga sumber serat seperti apa yang terbaik. Kesalahpahaman inilah yang kerap membuat seseorang tak mendapat asupan serat dalam jumlah yang cukup. Apa saja kesalahpahaman itu? Berikut seperti yang dilansir dari The Independent:

Sereal adalah sumber serat terbaik
Semangkuk sereal kering yang disiram susu sering dianggap sebagai sumber serat yang tinggi. Tak heran jika produk ini begitu laris sebagai menu sarapan 'bergizi'. Padahal, sereal kering ini seringkali mengandung jumlah gula yang tinggi pula, yang pada akhirnya akan mengurangi nilai gizinya.

Alternatif yang lebih sehat untuk makanan kaya serat adalah gandum utuh, kacang-kacangan, dan ubi jalar yang mengandung karbohidrat kompleks.

Sulit memberikan serat dalam jumlah cukup untuk anak-anak
Anak-anak usia 11-16 tahun membutuhkan sekitar 20 gram serat per hari. Dan mengingat sumber terbaik serat biasanya ada pada makanan yang tidak disukai oleh anak-anak, banyak orangtua yang pada akhirnya menyerah memberikan serat pada anak-anaknya.

Padahal, ada beberapa alternatif untuk memberi serat dengan cara menyenangkan pada anak-anak, misalnya memberi potongan wortel rebus sebagai camilan untuk mereka, atau membungkus aneka sayuran di dalam roti pita yang terbuat dari gandum.

Baca Juga: Adik Ogah Tiru Gaya Pacaran Verrell Bramasta dengan Wilona

Semua serat adalah sama
Faktanya, ada dua jenis serat, yaitu serat yang larut air dan tidak larut air. Serat yang larut air bisa Anda peroleh dari oat, kacang-kacangan, dan lentil, sementara serat yang tidak larut air ada pada biji-bijian dan sayuran tertentu.

Serat larut dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung, sementara serat tak larut memungkinkan makanan untuk melewati usus dengan lebih cepat (memperlancar pencernaan). Keduanya sama penting untuk kesehatan.

Semua buah dan sayuran adalah sumber serat
Meski semua buah dan sayuran mengandung serat, beberapa jenis buah dan sayur mengandung serat lebih tinggi dibanding yang lain, di antaranya brokoli, kacang polong, dan buah kiwi.

Mengonsumsi buah dan sayur bersama dengan kulitnya juga dapat meningkatkan kandungan serat, misal pada apel, pir, dan mentimun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI