4. Berat badan bertambah
Sudah jelas bahwa konsumsi gula yang berlebihan berkontribusi pada penambahan berat badan. Kadar gula yang tinggi pada makanan akan meningkatkan produksi insulin yang akan menyimpan kelebihan lemak di perut Anda.
5. Kerusakan gigi
Makanan manis akan mendorong pembentukan lubang di gigi. Namun, bukan gula yang membuat gigi Anda rusak, melainkan sisa-sisa makanan yang menempel di gigi. Jika tidak dibersihkan, sisa-sisa makanan tersebut akan menyebabkan munculnya plak di gigi. Plak inilah yang akan mengikis permukaan keras gigi dan menimbulkan lubang kecil.
Makanan manis lebih mudah terjebak di antara gigi dan sulit dijangkau oleh sikat gigi saat proses pembersihan, sehingga dapat mempercepat proses kerusakan gigi.
6. Memiliki toleransi gula yang tinggi
Ketika Anda terbiasa makan makanan manis, lidah Anda menjadi terbiasa dengan tingkat kemanisan yang sama. Kelebihan gula dapat menumpulkan langit-langit mulut Anda, membuat makanan yang memiliki pemanis alami tidak lagi terasa manis sebagaimana mestinya.
Baca Juga: Pegang Tangan Anies Baswedan, Amien Rais: Mau Saya Ramal
7. Sering pilek dan flu
Terlalu banyak makan atau minum yang manis dapat menghalangi sistem kekebalan tubuh menyerang bakteri ketika Anda sakit. Vitamin C yang dibutuhkan tubuh Anda untuk melawan flu sangat mirip struktur kimianya dengan glukosa. Alih-alih bekerjasama dengan vitamin C, sistem kekebalan tubuh Anda justru akan memilih glukosa yang tidak memiliki kekuatan melawan bakteri flu.
Untuk mencegah hal ini, kurangi konsumsi manis ketika Anda berisiko terkena pilek atau flu, dan perbanyak makan buah dan sayuran yang kaya nutrisi seperti vitamin C dan E, serta beta-karoten dan seng.
8. Perut terasa kembung
Perut kembung dan penuh gas sangat terasa tidak nyaman. Dan tahukah Anda, salah satu penyebab perut kembung adalah erlalu banyak makan gula. Ketika gula terserap di usus kecil, gula pada akhirnya akan masuk ke usus besar dan bertindak seperti halnya bakteri penghasil gas.