Suara.com - Tak banyak dari kita yang menyadari bahwa tubuh ini sudah mengonsumsi terlalu banyak gula. Padahal, ada beberapa tanda atau sinyal yang diberikan oleh tubuh ketika konsumsi gula kita telah melebihi batas.
Dilansir dari laman Bright Side, inilah tanda-tanda yang menunjukkan bahwa tubuh Anda sudah mengonsumsi terlalu banyak gula, yang sekaligus menjadi peringatan bagi Anda untuk membatasi konsumsinya.
1. Anda terus menginginkan makanan dan minuman manis
Di dalam tubuh, gula diproses dengan sangat cepat. Itu sebabnya, tubuh Anda mudah merasa lapar kembali meski baru satu jam yang lalu Anda menyantap roti cokelat.
Gula juga akan melepaskan hormon dopamine, hormon yang membuat suasana hati menjadi baik dan menyebabkan Anda jadi kecanduan.
Baca Juga: Pegang Tangan Anies Baswedan, Amien Rais: Mau Saya Ramal
Otak akan melihat gula sebagai 'hadiah' atau sesuatu yang menyenangkan, dan semakin banyak gula yang Anda makan, semakin banyak pula tubuh Anda menginginkannya lagi dan lagi. Ini siklus yang kejam dan adiktif. Terlebih, makanan tinggi gula tidak akan membuat Anda merasa kenyang karena tidak mengandung nutrisi yang berguna sama sekali.
2. Tingkat energi naik turun
Glukosa bertanggung jawab atas pasokan energi di tubuh Anda. Itulah sebabnya mengapa sangat penting untuk menjaga kadar gula dalam darah Anda agar selalu berada pada level yang tepat. Jika tidak, hal ini akan menyebabkan tingkat energi Anda menjadi naik dan turun sepanjang hari.
Ketika Anda makan permen, pankreas akan melepaskan insulin yang membantu membawa glukosa ke dalam sel-sel, dan membuat energi Anda naik. Setelah siklus berakhir, Anda akan merasakan penurunan energi karena tubuh 'meminta' lebih banyak gula.
Untuk menjaga tingkat energi Anda, hindari makan makanan manis yang tidak sehat. Sebaliknya, pilihlah protein tanpa lemak dan lemak sehat. Energi yang 'nyata' hanya diperoleh dari makanan sehat.
3. Kulit berjerawat
Makanan yang mengandung gula menyebabkan kadar insulin meningkat, dan menyebabkan proses glikasi atau terjadi ikatan antara gula dengan molekul protein. Begitu glukosa memasuki darah Anda, akan terjadi serangkaian proses fisiologis yang pada akhirnya dapat menyebabkan peradangan dan masalah kulit.
Baca Juga: Kayak Apa Sih Bus Transjakarta bertema 'Ibuku Perempuan Tangguh'?
Peningkatan insulin ini akhirnya dapat meningkatkan aktivitas kelenjar minyak di kulit dan mengaktifkan proses inflamasi. Ini artinya, diet tinggi gula dikaitkan dengan risiko berjerawat. Jika kondisi ini terus terjadi dan jerawat tak kunjung sembuh, cobalah mulai mengubah kebiasaan makan Anda. Tak perlu memangkas gula dari seluruh makanan Anda, cukup kurangi porsi dan pilih makanan yang tak mengandung tambahan gula.