Kesalahan Perempuan Ketika Membersihkan Vagina

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 20 April 2018 | 12:55 WIB
Kesalahan Perempuan Ketika Membersihkan Vagina
Ilustrasi vagina, organ intim perempuan. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memiliki vagina bersih dan harum memang jadi dambaan banyak perempuan, sampai-sampai mereka rela mencoba berbagai cara pembersihan mulai dari menggunakan tisu pembersih, sabun khusus, hingga semprotan atau douche.

Tapi tahukah Anda, menurut sebuah penelitian baru yang dilakukan University of Guelph di Kanada, semua cara pembersihan vagina itu sebenarnya sama sekali tidak Anda perlukan. Alih-alih membersihkan dan membuat vagina harum, cara-cara tersebut bisa menimbulkan risiko kesehatan yang berbahaya.

Dilansir dari laman Prevention, penelitian yang mensurvei hampir 1.500 perempuan Kanada tentang kebiasaan pembersihan area kewanitaan mereka, lebih dari 95 persen melaporkan menggunakan setidaknya satu produk, seperti pelembab, krim anti-gatal, tisu pembersih, sabun, atau semprotan untuk vagina mereka.

Nah, masalahnya, para peneliti menemukan bahwa perempuan yang menggunakan produk-produk pembersih tersebut memiliki kemungkinan tiga kali lebih tinggi mengalami beberapa jenis masalah kesehatan vagina, seperti infeksi.

Baca Juga: Miras Maut di Jakarta dan Sekitarnya, 15 Orang Resmi Ditahan

Perempuan yang menggunakan sabun berbentuk gel memiliki 8 kali risiko lebih besar terinfeksi jamur dan 20 kali lebih mungkin mengalami infeksi bakteri, demikian hasil studi mencatat. Mereka yang mengandalkan tisu pembersih juga 2 kali lebih mungkin untuk mengalami infeksi saluran kemih.

Meski begitu, para peneliti belum yakin apakah perempuan membeli produk-produk pembersih vagina ini untuk mengatasi masalah yang sudah mereka miliki, atau hanya sekadar ingin membuat vagina mereka berbau harum.

Jadi, bagaimana cara terbaik untuk membersihkan vagina? Faktanya, Anda tidak perlu melakukan apa-apa untuk membersihkan vagina. Percayalah, vagina Anda tidak benar-benar membutuhkan semua produk pembersih ekstra tersebut, demikian dikatakan Alyssa Dweck, MD, seorang ahli kandungan yang berpraktik di New York.

"Vagina memiliki mekanisme alami untuk menjaga pH-nya tetap seimbang, sehingga keseimbangan alami antara jamur dan bakteri di sana pun tetap terjaga," katanya.

Justru ketika Anda mulai menggunakan aneka produk kebersihan di area kewanitaan, Anda akan mengacaukan bakteri baik yang selama ini bekerja untuk melawan bakteri penyebab infeksi, demikian Dr. Dweck menjelaskan.

Baca Juga: Makin Garang, Lihat Aksi Azka Anak Deddy Corbuzier Berlatih Tinju

Bagian vulva Anda, atau bagian luar alat kelamin Anda yang mengelilingi lubang vagina, berfungsi melindungi vagina. Anda cukup membersihkan area tersebut dengan sederhana, menggunakan produk-produk hipoalergenik yang tidak mengandung pewarna atau wewangian, demikian saran Dr. Dweck.

Itu berarti, membilas bagian luar vagina dengan air hangat atau air bersih sudah lebih dari cukup. "Hindari scrubbing atau menggosok dengan keras," kata Dr. Dweck. Jika vagina Anda tidak mengalami bau busuk, gatal, kemerahan, atau mengalami keputihan yang tampak tidak normal, maka itu artinya vagina baik-baik saja.

Lalu, bagaimana jika vagina bermasalah, misalnya mengeluarkan bau tak sedap? Menurut Dr. Dweck, ada kebiasaan tertentu yang dapat meningkatkan risiko vagina berbau, keputihan, gatal, iritasi, dan infeksi. Misalnya, terus-menerus mengenakan pakaian ketat atau panty liner. Kebiasaan ini membuat vagina menjadi lembap dan bermasalah.

“Pertimbangkan untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis jika Anda merasa terganggu dengan kondisi vagina Anda. Jika ada infeksi pada vagina, dokter akan memberi pengobatan dengan antibiotik atau antijamur yang sesuai," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI