Suara.com - Gaya hidup kembali ke alam kini tengah menjadi dambaan masyarakat urban Jakarta, termasuk penggunakan produk-produk herbal seperti jamu.
Melihat tren tersebut, pemain e-commerce Gogobli mengajak toko herbal, kesehatan, dan kecantikan beralih dari gerai offline ke arah online.
Hal tersebut diutaran oleh Chief Operating Office Gogobli, Joe Hansen, saat gelar jumpa acara dengan media di Jakarta, Selasa (17/4).
Menurut Joe, banyak masyarakat yang tinggal di kota besar merasa bingung untuk mencari produk herbal seperti jamu, baik produksi lokal ataupun produksi Tiongkok.
Baca Juga: Tersangka Pengedar Uang Palsu, 2 Diantaranya Pemain Lama
"Produk herbal lokal dan Tiongkok saat ini distribusinya belum terlalu bagus. Dapat barang pun dari tangan kedua dan ketiga. Dengan bergabung, mereka dapat harga yang bagus, pasar yang luas, dan masyarakat bisa menjangkaunya," kata Joe Hansen.
Menurut Hansen, masih banyak masyarakat Indonesia yang meyakini jamu cukup ampuh meningkatkan stamina tanpa efek samping. "Masyarakat masih banyak mencari jamu dan herbal, justru saat ini trennya sedang naik, dari pasar kami itu ada 30-40 persen konsumen," jelasnya.
Beberapa jamu yang menjadi incaran konsumen adalah jamu beras kencur, kunyit asam, dan temulawak.
Hingga saat ini, Gogobli berhasil menggaet 20 ribu mitra toko herbal yang tersebar di Indonesia. Mereka juga berkomitmen untuk selalu berkoordinasi bersama Badan Pengawasan Obat Makanan serta Dinas Kesehatan setempat untuk menjamin label izin untuk produk herbal, jamu, dan kosmetik.
Baca Juga: Bocor Video Syur Lucinta Luna, Bagaimana Reaksi Tunangan?