Orang Indonesia Suka Makanan Berkarbohidrat Tinggi Untuk Sarapan

Rabu, 18 April 2018 | 18:21 WIB
Orang Indonesia Suka Makanan Berkarbohidrat Tinggi Untuk Sarapan
Ilustrasi makan atau mengunyah roti. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru-baru ini, perusahaan nutrisi Herbalife Nutrition melansir survei bertajuk 'Survei Sarapan Sehat di Asia Pasifik' yang bertujuan untuk mengetahui kebiasaan dan pola sarapan serta kebiasaan konsumsi makanan bagi konsumen di Asia Pasiflk.

Survei yang dilakukan terhadap 5.500 responden di 11 negara Asia Pasifik, antara lain Australia, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam ini menemukan bahwa mayoritas responden memahami akan pentingnya sarapan sehat dalam meningkatkan kesehatan dan mengelola berat badan.

Khusus untuk Indonesia, Senior Director & Country General Manager Herbalife Nutrition Indonesia, Andam Dewi, mengatakan bahwa 72 persen responden setuju bahwa sarapan di pagi hari merupakan waktu makan yang paling penting dibanding makan siang dan makan malam. Sayangnya, mayoritas menu sarapan masyarakat Indonesia adalah makanan berkabohidrat tinggi, yakni 56 persen seperti roti dan mi, serta 41 persen berupa minuman panas seperti kopi atau teh.

"Padahal, menurut filosofi di Herbalife Nutrition, asupan kalori untuk setiap porsi makanan mengandung 40 persen karbohidrat, 30 persen protein, 30 persen lemak, serta 25 gram serat," ujar Andam Dewi pada Pemaparan Hasil Survei di Jakarta, Rabu (18/4/2018).

Baca Juga: Inilah Keterampilan yang Tak Lagi Dimiliki Generasi Milenial

Dalam kesempatan yang sama, Samantha Clayton, Vice President Worldwide Sports Performance and Fitness Herbalife, mengatakan bahwa menu sarapan tinggi karbohidrat memang lezat, namun memiliki efek buruk bagi kesehatan terutama bagi masyarakat yang tidak aktif berolahraga.

"Banyak konsumsi karbohidrat, maka kalori yang masuk akan berlebihan. Gula darah yang naik juga cenderung cepat, tapi cepat juga menurun sehingga bisa berimbas pada risiko diabetes," ujar dia.

Samantha pun menyarankan agar masyarakat lebih baik memilih menu sarapan tinggi protein sehingga dapat membuat perut terasa lebih kenyang tanpa menyebabkan fluktuasi gula darah dalam tubuh.

"Pilih protein untuk sarapan di pagi hari karena akan membuat Anda lebih cepat kenyang sehingga tidak akan membuat Anda kelaparan di siang hari dan berlebihan dalam makan di waktu selanjutnya," tambah dia.

Untuk mengedukasi konsumen di Asia PasifIk untuk dapat menerapkan kebiasaan mengonsumsi nutrisi yang baik, Andam Dewi menambahkan bahwa Herbalife Nutrition menyelenggarakan Asia Pacific Wellness Tour yang ke-9 pada 13 April hingga 27 Mei 2018 mendatang.

Baca Juga: Facebook Diperiksa Bareskrim Sejak Rabu Siang

Diisi dengan kegiatan seperti simposium kesehatan dan seminar tentang nutrisi, acara yang akan diselenggarakan di berbagai kota di negara-negara seperti Kamboja, Hong Kong, Indonesia, Korea, Makau, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, dan Thailand ini akan menghadirkan para ahli kesehatan dan kebugaran termasuk anggota Herbalife Nutrition Advisory Board (NAB).

"Anggota NAB akan melakukan pemaparan tentang topik-topik kesehatan sesuai dengan keahlian masing-masing. Tujuan akhirnya adalah mengampanyekan kebiasaan sarapan sehat yang akan mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan," tandas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI