Suara.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan tren angka kelahiran total di Indonesia terus mengalami penurunan. Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan BKKBN, Prof. drh. Muhammad Rizal Martua Damanik, MRepSc, PhD, mengatakan penurunan angka fertilitas total yang signifikan tersebut dari 2,6 pada 2012 menjadi 2,4 pada 2017.
"Meskipun Indonesia mengalami penurunan angka fertilitas total yang signifikan dari 2,6 (tahun 2012) menjadi 2,4 (tahun 2017), tantangan laju urbanisasi harus diantisipasi," ujar Damanik pada siaran pers yang diterima Suara.com, Selasa (17/4/2018).
Hal ini menyusul data yang mengungkap persentase penduduk tinggal di perkotaan yang terus meningkat menjadi 68 persen. Damanik mengatakan, untuk mengurangi laju perpindahan penduduk dari desa ke kota, ekonomi perdesaan harus diperkuat. Kaum perempuan juga harus diberdayakan untuk mengambil peran tersebut.
"Perpindahan ini pada akhirnya menimbulkan perubahan baik di daerah asal maupun daerah penerima. Untuk itu, berbagai upaya perbaikan perlu dilakukan baik di daerah asal maupun daerah yang dituju," ujar dia.
Baca Juga: Pilgub Jabar: Cagub Deddy Mizwar Paling Kaya, Syaikhu Termiskin
Temuan ini diungkapkan Damanik dalam sidang tahunan tentang Kependudukan dan Pembangunan ke-51 di Kantor Pusat PBB di New York beberapa waktu lalu. Sidang yang diikuti 194 negara anggota PBB ini mencari solusi untuk mengurangi laju perpindahan penduduk dari desa ke kota.