Suara.com - Meski menjadi camilan populer, konsumsi cokelat masyarakat Indonesia masih tergolong sangat rendah. Hal tersebut diungkapkan oleh perwakilan PT Gandum Mas Kencana, Iman Setia, produsen cokelat ternama Tanah Air dalam acara Bareca Appreciation Night di Jakarta (16/4/2018).
Ie menyebut bahwa konsumsi cokelat masyarakat Indonesia hanya 0.4 persen dari konsumsi cokelat masyarakat di seluruh dunia.
"Jika kita bandingkan dengan negara terdekat seperti Malaysia dan Singapura yang konsumsinya sudah hitungan kilogram, orang Indonesia baru sekitar 200-300 gram per tahun," kata Iman
Padahal, menurut dia, cokelat merupakan salah satu andalan devisa negara dan menempatkan Indonesia sebagai negara ketiga sebagai produsen biji cokelat (kakao) dunia setelah Pantai Gading dan Ghana.
Baca Juga: Milenial Ogah Pegang Daging Mentah, Mengapa?
Bersama dengan media kuliner Bareca Magazine, PT. Gandum Mas Kencana meluncurkan buku tentang cokelat yang diklaim pertama di Indonesia berjudul Chocolate: From Cacao Bean to Bar, The Indonesian Heritage Treasure.
Lewat buku ini, mereka berharap akan ada peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai cokelat Nusantara sejalan dengan meningkatnya produk-produk berbahan dasar cokelat.
"Kami sudah bawa buku ini ke Thailand, ke Malaysia dan ke Jepang dalam satu konferensi cokelat di sana dan mendapat sambutan positif," tambah Pemimpin Redaksi Bareca Magazine, Petrus Gandamana.
Buku 'Chocolate: From Cacao Bean to Bar, The Indonesian Heritage Treasure' berisi tentang sejarah hingga pertumbuhan bisnis cokelat di Indonesia.
Dikemas dengan tampilan premium, buku ini dibanderol dengan harga Rp750.000.
Baca Juga: Posting Tulisan Rindu Anak, Marshanda Beberkan Alasannya