Lia Karina Mansur, Taekwondoin Hijab Berprestasi dari Yogyakarta

Senin, 16 April 2018 | 09:46 WIB
Lia Karina Mansur, Taekwondoin Hijab Berprestasi dari Yogyakarta
Lia Karina Mansur, Taekwondoin asal Yogyakarta. (Suara.com/Risna Halidi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Olahraga beladiri taekwondo tak hanya monopoli kaum adam, tapi juga kaum hawa, salah satunya buktinya, ada Lia karina Mansur, taekwondoin asal Yogyakarta yang berprestasi.

Perempuan berusia 26 tahun ini sudah mengantongi sederet medali mulai dari skala nasional hingga internasional. Sebut saja medali emas PON Jawa Barat 2016 dan medali perak SEA Games XXVI di kelas 57 kilogram.

Pada 2012, Lia juga pernah meraih perunggu di kejuaraan Taekwondo tingkat Asia. Pun saat mengikuti ajang Jeonju Open International Taekwondo Championship di Korea Selatan beberapa tahun lalu, ia berhasil keluar sebagai runner-up.

Bagi perempuan yang akrab disapa Lia tersebut, ilmu beladiri adalah hal yang sangat penting. Pemahaman tersebut ia dapatkan berkat orangtuanya yang ingin melihat putrinya selalu merasa aman.

Baca Juga: Kisah Kakek 70 Tahun Tersesat 7 Hari di Hutan Belantara Kerinci

Lia sendiri memulai latihan beladiri taekwondo sejak usia delapan tahun. "Tadinya tidak mengarah ke atlet beladiri, tadinya cuma ikut-ikut saja, biar ada basic olahraga beladiri. Tapi ternyata pas sudah lama kok mulai suka, tertarik, dan ternyata memang berpotensi buat prestasi," kata Lia di Jakarta belum lama ini.

Meski hati tertambat pada beladiri taekwondo, Lia mengaku beberapa kali mencoba olahraga lain seperti atletik, voli, basket, berenang, hingga bulu tangkis.

"Tapi memang enggak ada yang nyantol, nggak tahu kenapa. Sebentar bosen, nggak mau latihan lagi. Terus saat ikut taekwondo, mungkin tantangan kali, ya," ujarnya bersemangat.

Bagi Lia, taekwondo adalah olahraga beladiri yang tidak terlampau ekstrem. Apalagi saat latihan dan bertanding, ia harus mengenakan pelindung tubuh yang lengkap.

"Jadi karena safety-nya itu buat perempuan lebih aman," tambah perempuan yang biasa bertanding di kelas 62 kg dan 67 kg itu.

Baca Juga: Pesona Kain Flores dalam Balutan Kekinian

Selain menyehatkan tubuh, hal lain yang menjadi pertimbangan Lia jatuh hati pada olahraga beladiri taekwondo adalah pendidikan sikap disiplin.

"Disiplinnya sangat terasa. Benar-benar terjadwal hidupnya dari pagi sampai malam, siang istirahat, malam latihan lagi. Jadi, memang kita me-manage waktu sangat penting. Dan itu terbawa ke kehidupan sehari-hari. Saya jadi disiplin, jadi mandiri," urainya panjang lebar.

Sebagai seorang perempuan berhijab, Lia mengaku tak mendapat banyak kesulitan. Apalagi di luaran sana, banyak atlet taekwondo perempuan yang juga berhijab.

"Secara aturan pakaian sudah ada pakemnya. Kenapa saya juga memilih taekwondo, itu olahraganya (pakaian) juga udah tertutup. Bajunya panjang, dalaman pasti pakai kaus. Jadi, bedanya cuma (ada) hijab saja," kata Lia.

Kini, ia tengah vakum mengikuti segala macam pertandingan taekwondo, karena hamil muda. Lia berharap dapat kembali mengikuti latihan dan pertandingan taekwondo meski telah memiliki buah hati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI