Pesona Kain Flores dalam Balutan Kekinian

Senin, 16 April 2018 | 08:26 WIB
Pesona Kain Flores dalam Balutan Kekinian
La Salle College (LSC) Jakarta menghadirkan pameran megah bertajuk "Nian Tana", yang berarti Tanah Air dalam bahasa Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keindahan alam, suku, dan budaya Indonesia memang selalu bisa menjadi inspirasi untuk menelurkan karya bagi banyak desainer, salah satunya kain Flores.

Ini pulalah yang membuat sekolah tinggi desain asal Kanada, La Salle College (LSC) Jakarta menghadirkan pameran megah bertajuk "Nian Tana", yang berarti Tanah Air dalam bahasa Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pameran bertajuk Nian Tana, kata Creative Director Nian Tana, Shinta Djiwatampu, merupakan tugas akhir para siswa LCJ yang bertujuan untuk memajukan industri kreatif agar dapat berkembang lebih pesat, yang dikemas secara bergengsi dengan unsur seni dan budaya yang kental.

"Setiap kelulusan, LSC memiliki Industrial Project, yang kita wujudkan ditiap show secara tahunan. Kita berusaha untuk mengunjungi berbagai daerah di Indonesia, mengeksplor daerah yang tekstilnya kaya. Kita ambil dari situ, lalu kita wujudkan dalam bentuk koleksi. Karena kita tertarik dengan tekstur tekstil Flores yang indah dan kaya," jelasnya pada konferensi pers Jumat (13/4/2018) di Jakarta.

Baca Juga: Ed Sheeran Akan Bermain Film Musikal

Dalam acara ini, ada 70 desainer dengan total 266 baju yang dihadirkan. Show dibagi menjadi empat sekuen dengan tema berbeda-beda, di antaranya Flores dan Mini Collection.

Sebanyak 72 koleksi, lanjut Shinta, di antaranya menggunakan bahan dasar kain Flores, yang terbuat dari tenun, yang terbagi dalam 33 koleksi perempuan dan 39 koleksi lelaki. Kain Flores yang dihadirkan dalam berbagai busana ini juga ditampilkan dengan berbeda-beda, mulai dicampur dengan print, fabric dan ada juga bordir dengan cutting yang lebih modern dan Eco Friendly.

Sinta mengatakan, pengerjaan koleksi ini memakan waktu selama delapan bulan karena para desainer harus pintar mengolah kain untuk menjadi busana seperti dress, outer, bottom, hingga top yang lebih modern.

"Kenapa kita milih kain Flores, selain khusus untuk memperkenalkan kainnya, kain-kain dari pengrajin yang kita ambil di Maumere ini dibuat dari pewarna alam, desain yang modern, bisa diaplikasikan untuk desain modern. Kita ambil unsur-unsur itu, terus kita tampilkan di show ini," ujar dia.

Kain Flores, sambung Sinta, juga memiliki ciri khas seperti motif berupa gambar flora dan fauna, dengan warna-warna yang berbeda dengan kain wilayah Indonesia lainnya. Itulah sebabnya, kain Flores dipilih untuk menyempurnakan karya para lulusan LSC Jakarta pada malam tersebut.

Baca Juga: Nissan Terra Siap Tantang Fortuner dan Pajero Sport

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI