Suara.com - Tren di dunia kerja terus mengalami perubahan, jika orang-orang terdahulu cenderung loyal hingga menghabiskan puluhan tahun di satu perusahaan yang sama, maka anak zaman now cenderung lebih senang pindah-pindah perusahaan alias kutu loncat.
Hal ini terungkap dalam sesi diskusi yang disampaikan perwakilan Diaspora Indonesia, Mulya Amri. Menurut Mulya, anak zaman now cenderung menyukai sistem kerja freelance atau yang memungkinkan dirinya dapat bekerja di luar kantor. Mereka umumnya juga memiliki keberanian untuk berpindah-pindah pekerjaan setelah masa kerja dua tahun.
"Kalau kita lihat anak zaman sekarang suka pindah kantor tiap 2 tahun, agar ingin jadi CEO kerja di sana-sini sendiri untuk mengembangkan brand pribadi," ujar Mulya pada Kino Youth Innovator di Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, Jumat (13/4/2018).
Mengutip hasil survei World Competitive Index, Mulya menyebut bahwa sebenarnya dari sisi daya saing, Indonesia menempati urutan ke-36 dari 192 negara. Itu artinya anak-anak Indonesia cukup kompetitif dari negara-negara lain di dunia. Bahkan jika dilihat dari sisi inovasi, Indonesia menempati urutan ke-31.
Baca Juga: Wajah Lebam, Cynthiara Alona Sebut Sang Pacar 'Ringan Tangan'
"Tidak terlalu buruk tetapi kita harus waspada dan tidak lengah, terutama melihat kecepatan inovasi di negara lain, termasuk Malaysia dan Vietnam. Namun Indonesia memiliki potensi besar karena didukung pasar yang besar dengan jumlah penduduk yang mencapai 250 juta jiwa," tambah dia.
Menurut Mulya, salah satu cara untuk mengasah anak-anak Indonesia untuk unggul di dunia kerja adalah dengan mendorong mereka agar kreatif dan berani berinovasi untuk memenangkan kompetisi di era pasar bebas ini.
"Kemampuan presentasi yang bagus sama pentingnya dengan ide yang bagus. Nah agar ide kalian bisa diterima orang lain, saya sarankan kalian para mahasiswa agar sering-seringlah presentasi, tampil di depan umum, ikuti lomba-lomba debat," tambah dia.
Dalam kesempatan yang sama, Product Innovation Director PT. Kino Indonesia, Tbk, Budi Santoso, mengatakan untuk menjembatani ide-ide inovatif dari para mahasiswa di seluruh Indonesia, pihaknya kembali menggelar Kino Youth Innovator 2018 yang bertema Empower Life Through Nature.
Melalui kompetisi ini, Budi mengatakan, Kino kembali mengajak kaum muda untuk mengedepankan sumber daya Indonesia untuk memenangkan kompetisi pasar. Kino Youth Innovator Award diadakan dalam berbagai tahapan, seperti campus roadshow, innovation submition, final defence challange, dan awarding.
Baca Juga: Lama Tak Muncul, Barbie Larasati Beralih Jadi Youtuber?
"Glocal atau dari lokal menuju global, memang menjadi titik berat kompetisi ini, karena kami yakin bahwa Indonesia kaya akan sumber daya lokal, dan untuk menjadi pemenang, kita harus berani mengangkat apa yang ada di dalam, untuk dibawa ke luar,” tandas Budi.