Suara.com - Banyak orang salah persepsi mengenai sarapan, menganggap sarapan bisa menyebabkan berat badan menjadi naik sehingga kebiasaan makan pagi ini diabaikan dan dilewati begitu saja.
Tentu saja anggapan ini dibantah oleh dokter spesialis gizi klinik dari FKUI RSCM, Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, SpG(K). Justru menurut dr. Fiastuti, sarapan secara teratur bisa mencegah kegemukan. Kok bisa?
"Kalau kita sarapan rutin, kita bisa menyediakan makanan sesuai kalori yang kita butuhkan, nutrisi juga mencukupi. Nggak akan lapar mata lihat makanan lain yang lebih tinggi kalorinya," ujar dr. Fiastuti di sela-sela temu media yang dihelat Quaker Oats di Jakarta, Rabu (11/4/2018).
Sayangnya, di Indonesia, menu sarapan yang biasanya dikonsumsi masyarakat antara lain gorengan, nasi goreng, nasi uduk, dan lainnya yang tinggi lemak namun rendah serat. Pemahaman yang kurang akan menu sarapan sehat inilah yang sebaliknya dapat berefek negatif bagi tubuh seseorang.
Baca Juga: DPR Saksikan Langsung Sidang Parlemen Bahrain
"Berbeda kalau makan sembarangan beli gorengan, cireng, dan lainnya, itu kalori tinggi tapi nutrisinya nggak ada. Berat badan jadi lebih cepat naik," tambah dia.
Lalu kriteria apa saja yang merujuk pada menu sarapan sehat? Fiastuti mengatakan bahwa sebaiknya menu sarapan harus mengandung karbohidrat kompleks, bisa berupa oatmeal atau nasi merah yang juga mengandung serat tinggi.
Selain itu pastikan menu sarapan Anda juga mengandung protein namun rendah lemak, kaya akan mineral, dan rendah lemak jenuh.
"Sarapan syaratnya harus lengkap. Ada sumber protein, mineral, vitamin. Sekarang kita kalau makan nasi goreng nggak pake apa-apa, itu isinya cuma karbo dan lemak saja. Bagaimana memenuhi kebutuhan serat, proteinnya?" tandas dia.
Baca Juga: Ditemani Putranya, Anies Baswedan Naik Rangkaian Kereta MRT