Suara.com - Membiasakan diri sarapan setiap hari tak hanya berguna untuk mengasup energi seharian, tetapi juga membuat Anda tak mudah tersulut emosinya sepanjang perjalanan dari rumah ke kantor. Tahu sendiri, kan, perjalanan di pagi hari, terutama di kota besar seperti Jakarta, kerap menyulut emosi dengan kemacetannya.
Disampaikan spesialis gizi Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, SpG(K), "Sarapan itu penting. Penelitian menunjukkan bahwa sarapan bisa menjaga mood dan mencegah stres. Jadi, kalau mau bisa menahan emosi atau menahan diri supaya nggak nyinyir, itu coba dilihat pola sarapannya seperti apa," ujar dr. Fiastuti di sela-sela temu media yang dihelat Quaker Oats di Jakarta, Rabu (11/4/2018).
Selain frekuensi yang teratur, Fiastuti menambahkan, sarapan sebaiknya juga memenuhi syarat sehat. Beberapa syarat yang harus dipenuhi antara lain, menu sarapan mengandung karbohidrat kompleks, bisa berupa oatmeal atau nasi merah yang juga mengandung serat tinggi. Selain itu, pastikan menu sarapan Anda juga mengandung protein namun rendah lemak, mengandung mineral, dan rendah lemak jenuh.
"Dalam 78 gram oats itu mengandung 300 kalori, proteinnya 13 gram, lemak 5 gram, serat 8 gram, dan 51 gram karbohidrat. Jadi oatmeal sudah memenuhi kriteria sarapan sehat," ujar Fiastuti.
Baca Juga: Pesona Bill Haley dan Rock Around The Clock yang Mendunia
Tak hanya memasok energi dan menahan diri agar tak mudah emosian, Fiastuti menambahkan, sarapan secara teratur dengan menu yang sehat juga bisa menghindarkan Anda dari risiko mengidap penyakit tidal menular seperti diabetes, stroke, dan jantung di masa mendatang.
Alasannya, sarapan secara teratur dengan menu sehat bisa menjaga tubuh Anda dari risiko kenaikan gula darah secara cepat yang memungkinkan Anda terserang diabetes. Jika sudah terserang diabetes, maka risiko penyakit lainnya pun akan menyertai.
"Sarapan yang sehat itu yang penyerapannya ke tubuh pelan sehingga kadar gula naiknya pelan-pelan juga, tidak fluktuatif. Kalau fluktuatif, bisa memicu diabetes. Ujung-ujungnya, kalau sudah diabetes bisa memicu stroke, jantung," tandasnya.