Suara.com - Terinspirasi video game ternama Left 4 Dead, lima mahasiswa Management Development Institute of Singapore (MDIS), menghadirkan menu makanan 'horor' dalam kompetisi nasional mahasiswa bernama "Youth Entrepreneurship Competition (YEC) 2018" yang digelar belum lama ini di Singapura.
Tim yang dinamakan Eat 4 Dead ini membuat beragam menu, seperti pizza berbentuk tengkorak, puding pemakaman, hingga makanan kaya gizi yang terinspirasi dari batu nisan. Mereka juga menjual beberapa barang dagangan (merchandise) untuk membedakan diri dengan tim lainnya.
Beberapa merchandise itu termasuk baju dan tas jinjing dengan maskot zombie yang didesain sendiri oleh mereka. Hasil penjualan ini, kata Ketua Tim Eat 4 Dead, Puspa Aroma, akan disumbangkan ke REACH Youth Powerhouse. Berkat kreatifitas inilah, tim tersebut membawa pulang tiga penghargaan, termasuk juara ke 2.
"Kami kehabisan kata karena tidak hanya satu piala yang bisa kami dapatkan, tetapi tiga. Seperti kata pepatah dengan kerja keras, maka sukses besar akan tercapai, setelah berbulan-bulan melakukan persiapan dan menghadapi berbagai rintangan, kami akhirnya dapat membuktikan konsep dan keterampilan bisnis yang telah kami pelajari selama di kampus," kata Puspa melalui siaran pers yang suara.com terima, Rabu (4/4/2018).
Baca Juga: Bikin Nagih, Ini Penampakan Pizza dengan Keju Terbanyak di Dunia
Tak hanya itu, tim lainnya yang tergabung dalam tim TheWalking Diet juga menyuguhkan makanan kaya nutrisi bernuansa zombie yang unik.
Salah satu makanan yang menarik banyak perhatian adalah Bloody Bowl yang terbuat dari pisang dengan sentuhan buah acai. Makanan ini dihidangkan seolah-olah menyerupai jari yang terputus atau zombie mini yang terbuat dari gandum batangan dan coklat yang dilelehkan.
Menu lain yang ditawarkan adalah jus buah Zombie Cure yang merupakan campuran jus wortel dan jeruk yang bisa bikin ketagihan dan secara instan dapat membuang rasa lesu peminumnya.
"Untuk mendukung bisnis yang sehat, kami mendonasikan hasil penjualan kepada masyarakat penderita kanker di Singapura," ujar mahasiswa Indonesia berusia 20 tahun, Evelyn Frances yang juga sedang mengejar program Bangor University, Bachelor of Science (Hons) in Business Studies and Finance di MDIS.
Baca Juga: Ditemukan Kotoran Tikus di Pizza Ini
Dikatakan, ini adalah pertama kalinya mereka berpartisipasi di kompetisi YEC. Pengalaman serta penghargaan yang diterima telah membuat mereka menyadari bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika diiringi dengan kerja keras serta ketekunan untuk mendapatkan hal-hal yang baik.
YEC 2018 sendiri merupakan kompetisi yang menyediakan platform konstruktif bagi mahasiswa untuk menciptakan dan menguji aplikasi strategi dan keterampilan bisnis mereka dalam dunia nyata.
Kompetisi ini juga mendorong mahasiswa untuk keluar dari zona nyaman mereka dan untuk menemukan potensi mereka yang sebenarnya. Ada 34 tim nasional yang bersaing dalam kompetisi ini. MDIS sendiri diwakilkan oleh dua tim.