Amankah Mewarnai Rambut Saat Hamil?

Senin, 02 April 2018 | 14:38 WIB
Amankah Mewarnai Rambut Saat Hamil?
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu pertanyaan yang mungkin sering terlintas oleh bumil (ibu hamil) adalah, amankah mewarnai rambut saat hamil?

Sejak lama, kita tahu ada aturan tidak tertulis bahwa bumil sebaiknya tidak mewarnai rambut mereka, karena takut akan bahaya yang tidak semestinya pada janin di dalam rahim mereka.

Kekhawatiran bumil tentang bahan kimia yang ada di pewarna rambut, seperti amonia dan peroksida, memang dapat dimengerti. Tapi, seperti dilaporkan StyleCaster, konsentrasi bahan kimia dalam pewarna rambut sebenarnya sangatlah rendah.

Jadi, apakah jumlah yang Anda gunakan untuk mewarnai rambut Anda cukup untuk membuat Anda berisiko mengalami masalah kesehatan yang serius?

Baca Juga: Fadli Zon Minta Anwar Usman Jaga Integritas MK

Huffington Post berbicara dengan empat dokter untuk mencari tahu hal tersebut, dan menurut mereka semua, jawaban sederhananya adalah tidak. Jika Anda sudah mewarnai rambut secara teratur tanpa masalah, Anda tidak perlu berhenti melakukannya saat hamil.

Setiap pakar yang ditemui, umumnya mencatat bahwa pewarna rambut tidak bersentuhan dengan kulit kepala dengan cukup lama, apalagi untuk menyebabkan kerusakan yang signifikan atau membahayakan.

"Pewarna rambut tidak bersentuhan dengan kulit kepala Anda cukup lama untuk menyerap ke dalam aliran darah sehingga berbahaya bagi janin yang sedang tumbuh. Pilihan saya adalah pewarna rambut yang benar-benar baik," kata Dr. Angela Lamb, direktur Westside Mount Sinai Dermatology Faculty Practice di New York City.

Dr. Jennifer MacGregor, seorang dermatolog bersertifikat di Union Square Laser Dermatology di New York, menambahkan bahwa kulit kepala dengan kondisi sehat menyerap sedikit pewarna, tapi luka atau goresan dapat meningkatkan penyerapan.

Itu berarti, jika Anda memiliki luka terbuka di kulit kepala, Anda dapat menyerap lebih banyak bahan kimia pada produk pewarna rambut.

Baca Juga: Lempar Prajurit TNI Pakai Durian, Anggota PP Jadi Tersangka

Beberapa artikel merekomendasikan bahwa bumil yang ingin mewarnai rambut mereka selama kehamilan, harus melakukannya setelah trimester pertama. Tapi sebenarnya, menurut Dr. Cynthia Gyamfi-Bannerman, Ellen Jacobson Levine, dan Eugene Jacobson, Profesor Kesehatan Perempuan dalam kebidanan dan ginekologi di Columbia University Medical Center, bumil tidak perlu menunda hal tersebut.

Banyak orang mengatakan tentang menunda sampai setelah trimester pertama karena itu adalah periode di mana organ janin sedang terbentuk.

"Jika Anda termasuk orang yang sangat berhati-hati, paparan obat apa pun untuk situasi apa pun dapat dilakukan setelah trimester pertama. Tapi sebenarnya, tidak ada alasan dari konsensus ahli untuk melakukan itu," ungkapnya.

Masalah utama yang mungkin Anda hadapi saat mewarnai rambut, baik saat Anda hamil atau tidak, adalah iritasi atau reaksi alergi potensial dari produk yang bersentuhan dengan kulit Anda, demikian dikatakan Dr. Fitzgeraldo Sánchez, Direktur Dermatologi di Maiden Lane Medical di New York.

Menurut keempat dokter di atas, tidak ada cukup bukti atau penelitian yang mengatakan bahwa mewarnai rambut saat hamil akan membahayakan janin Anda. Ada beberapa penelitian yang mengaitkan penggunaan pewarna rambut dengan peningkatan risiko jenis kanker tertentu, tetapi ada juga penelitian yang tidak menemukan kaitan sama sekali.

Penelitian di luar sana tentang topik ini sangat minim. Itu karena mempelajari efek negatif dari pewarna rambut pada bumil dan janin tidaklah mudah, MacGregor menjelaskan.

"Jika ada kemungkinan bahwa zat kimia yang berpotensi beracun atau karsinogenik (penyebab kanker) bisa mencapai janin yang sedang tumbuh, tidak ada yang akan mengambil risiko melakukan penelitian tersebut, karena tentu akan membahayakan risiko, bahkan untuk satu janin sekalipun," ujar dia.

Jika Anda masih khawatir tentang efek negatif potensial menggunakan pewarna rambut saat hamil, Sánchez menyarankan alternatif seperti pewarna berbasis sayuran yang tidak memiliki iritasi seperti zat kimia.

Anda juga dapat memilih teknik highlight atau teknik pewarnaan lainnya, seperti balayage, yang tidak memerlukan pewarna untuk menyentuh akarnya.

Para peneliti di Northwestern University juga bereksperimen dengan jenis pewarna rambut baru yang mereka percaya lebih aman daripada produk tradisional, sehingga mungkin akan ada lebih banyak pilihan di masa depan.

Jika Anda mewarnai rambut di rumah, Anda juga harus memastikan untuk membaca semua instruksi kemasan, memakai sarung tangan saat menggunakan pewarna dan menggunakan produk tidak melebihi tanggal kedaluwarsa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI