Suara.com - Bagi banyak perempuan, tas branded bukan hanya sebagai pelengkap penampilan tapi juga salah satu cara untuk berinvestasi, namun tidak cuma itu bagi Citra Kresna, yang menjadikan tas branded sebagai ladang bisnis.
Ya, menurut perempuan cantik kelahiran 1 Maret 1981 ini, tas branded menjadi ladang bisnis yang menjanjikan.
Perempuan yang mengawali karirnya sebagai banker melihat peruntungan bisnis tas branded 'preloved', khususnya Hermes dan Channel.
"Bisnis ini berawal dari hobi, karena saya suka banget tas, tapi dulu susah banget mau beli tas yang berkualitas. Akhirnya saya ikut temen jadi broker, modalnya networking, lama-lama lumayan, satu tas kejual, untungnya ambil lagi," jelasnya saat suara.com temui di butik miliknya, di kawasan Benhil, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Perlu Tahu, Ini Aturan Menjenguk Bayi Baru Lahir
Citra menuturkan saat merintis bisnis tas branded pada 2005, ada banyak tantangan yang dihadapinya. Apalagi ia mengaku memulai bisnis ini dengan modal sangat terbatas. Tak hanya itu, lanjut perempuan berhijab ini, dulu belum ada media sosial yang memudahkannya untuk berjualan.
"Usaha ini pakai tenaga karena dulu nggak ada media sosial. Dulu door to door, janjian di mal, rajin ikutan bazar, ikut arisan di mana biar ada pasarnya. Kalau sekarang mainnya persaingan harga," cerita Citra tentang suka dukanya menjalani bisnis tas branded.
Setelah sekian lama menjalani bisnisnya sendiri, kini ia bersama kedua rekannya yakni Vivian Bong dan Francisca Indriati mendirikan 'Louvre Jakarta', sebuah butik titip jual tas-tas dan sepatu bermerek (branded) baru atau preloved.
Tas-tas yang dijual di butik ini pun memiliki harga yang cukup fantastis. Mulai dari Rp1 jutaan-Rp600 juta. Menurut Citra, Hermes hingga saat ini masih merajai pasar tas branded, khususnya untuk koleksi langka, berbahan dasar kulit buaya.
Baca Juga: Poppy Dharsono: Budaya Indonesia Harus Jadi DNA Fesyen Indonesia
Biasanya, menurut Citra, barang-barang branded yang dijual, didapatkan dari berbagai negara, seperti Jepang, titipan para kolega hingga koleksi miliknya sendiri.