Suara.com - Apa definisi selingkuh yang sebenarnya? Kebanyakan orang menganggap bahwa selingkuh identik dengan melabuhkan hati pada orang selain pasangannya.
Tapi, seorang asisten profesor di Texas Technology University, Dana Weiser, Ph.D, punya definisi selingkuh yang berbeda. Ada kondisi yang disebut sebagai area abu-abu (grey area) dalam perslingkuhan, karena setiap individu yang diselingkuhi punya batasan masing-masing dan definisi hubungan romantis yang berbeda.
Beberapa orang munkin menganggap bahwa chatting rutin dengan lawan jenis selain pasangan sebagai bentuk selingkuh. Namun, orang lainnya mungkin menganggap itu sebagai hal yang wajar.
"Namun faktanya, jika sudah berhubungan fisik dan seksual dengan orang lain selain pasangan, itulah bentuk ketidaksetiaan yang sesungguhnya," ujar Weiser.
Baca Juga: Kolaborasi Wardah Sinar & Pijar Bersama 8 Desainer Indonesia
Pakar hubungan Esther Perel, Ph.D dalam bukunya The State of Affairs: Rethinking Infidelity, juga mengungkapkan pandangannya, bahwa perselingkuhan setidaknya melibatkan tiga elemen, yaitu kerahasiaan, keterlibatan emosional, dan keterlibatan sosial.
Selingkuh pada dasarnya diartikan sebagai hal yang mengarah pada ketidakjujuran. Sikap ketidakjujuran ini cenderung unik, dan sejumlah pakar punya definisinya masing-masing.
Dilansir dari laman Women Health, inilah beberapa jenis ketidakjujuran yang bisa dianggap sebagai selingkuh.
1. Intim secara fisik dengan selain pasangan, mulai dari sentuhan, ciuman, hingga bentuk kegiatan seksual yang dilakukan dengan selain pasangan.
2. Melabuhkan perasaan ke lain hati, seperti menyukai, mencintai, atau memiliki perasaan romantisme dengan seseorang selain pasangan. Inilah yang disebut sebagai selingkuh emosional. Walau terapis hubungan dari New York, Matt Lundquist, LCSW, menuturkan bahwa sebetulnya tak ada yang salah dengan memiliki hubungan emosional dengan orang lain selain pasangan. Namun, hubungan tersebut harus tetap menghormati pasangan yang sesungguhnya.
Baca Juga: Ribuan Pencinta Alam sampai Akademisi Reboisasi Lereng Semeru
3. Berfantasi tentang orang lain, misalnya, fantasi saat berhubungan seksual.