Suara.com - Jika sebelumnya orang lebih mengenal metode pencucian pakaian dengan dry cleaning, kini ada satu metode yang diklaim lebih aman, yaitu wet cleaning.
Beberapa jenis pakaian, seperti gaun sutra, kebaya, kain batik, tenun, atau songket, memang sebaiknya tidak sembarang dicuci dengan metode pencucian biasa. Selain mengangin-anginkannya setelah pemakaian, kebanyakan orang memilih jasa cuci profesional yang menyediakan metode dry cleaning.
Disebut dry cleaning, karena pencuciannya memang tidak menggunakan air. Meski begitu, bukan berarti proses pencucian sepenuhnya kering. Dry cleaning akan membersihkan kain dengan bahan kimia.
Setelah pakaian dimasukkan ke dalam mesin, cairan pelarut seperti perklorotilena akan disemprotkan ke seluruh bagian pakaian selama mesin cuci berputar.
Baca Juga: Maria Londa Enggan Terbebani Ekspektasi di Asian Games 2018
Sayangnya, meski bahan ini efektif menghilangkan noda, tapi perkloroetilena dinilai bersifat toksik dan karsinogesik, serta bisa membahayakan kesehatan juga lingkungan.
“Perkloroetilena ini sudah dilarang di beberapa negara seperti Amerika dan Eropa. Di Singapura, setiap karyawan laundry yang menggunakan metode dry cleaning wajib melakukan pemeriksaan kesehatan rutin setiap tahunnya,” kata Kho Tjin Hok, Electrolux Lagoon Wet Cleaning Specialist Asia Pacific dalam seminar bertema 'Lagoon Advanced Care: The Power of Water to Treat Your Garment' di gelaran Indonesia Fashion Week (IFW) 2018, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat.
Melihat pengaruh negatif metode pencucian dry cleaning pada kesehatan dan lingkungan, Electrolux Professional mengenalkan metode atau teknologi terbaik untuk mencuci dan merawat pakaian, khususnya untuk para perancang dan pengusaha dunia mode di Indonesia, yaitu wet cleaning.
Mirip seperti pencucian manual dengan tangan, namun menggunakan teknologi terbaru bernama Lagoon Advanced Care (LAC) yang terdapat pada mesin cuci dan pengering dengan menggunakan media air sebagai sumber dari Electrolux Professional.
Poppy Dharsono, Presiden Asosiasi Perancang Pengusaha Muda Indonesia (APPMI) dan IFW 2018, mengungkap bahwa sebagai seorang desainer, metode pencucian terbaru ini sangat penting, mengingat biasanya ia selalu mencuci busana rancangannya dengan tangan, baru dikirim ke laundry untuk di-dry cleaning.
Baca Juga: Sebut Mantan Napi Bondol, Lucinta Luna Sindir Nikita Mirzani?
"Biasanya, selain di-dry cleaning, baju dicuci dengan tangan kemudian dikeringkan. Sebelum disetrika, baju dimasukkan plastik dan diletakkan di dalam freezer selama beberapa jam. Baru setelah itu baju disetrika," ungkapnya.