Suara.com - Seorang ibu empat anak, Jay Woodall (33), mengolah plasenta atau ari-ari bayinya menjadi smoothie. Tak hanya itu, ia juga memberikan minuman yang terdengar menjijikkan itu pada suami dan putranya yang berusia tiga tahun karena meyakini manfaat kesehatan dari plasenta.
Sebenarnya, Woodall sudah terpikir untuk melakukan ini sejak melahirkan anak pertama dan kedua. Tapi ia baru memiliki keberanian mengolah plasenta menjadi smoothie sejak memiliki anak keempat.
"Beberapa orang akan berpikir itu kotor, menjijikkan. Tapi saya tidak peduli, semua orang berhak atas pendapat mereka dan ini pilihan hidup saya," ujar Woodall.
Woodal meyakini bahwa hal yang dilakukannya dapat membawa manfaat bagi kesehatan dirinya dan keluarga. Tren mengolah plasenta menjadi smoothie memang sudah mulai popular sejak 2015 lalu.
Baca Juga: Ivan Gunawan Menyulap Ulos Menjadi Gaun Cocktail yang Manja
Woodall tidak mengolahnya sendiri. Ia membayar 42 dollar Amerika atau sekitar Rp567 ribu untuk mengolah plasenta bayinya menjadi smoothies. Ia bisa saja memilih untuk mengolahnya menjadi pil, tapi biayanya cenderung lebih mahal yakni 210 dollar Amerika atau sekitar Rp2,8 juta.
Lalu bagaimana citarasa smoothies plasenta ini? Woodall mengatakan kurang lebih rasanya seperti smoothies berry. Ia bahkan berani menyebut rasanya sangat enak dan melegakan tenggorokan layaknya meneguk air kelapa saat cuaca panas.
“Saya merasa lebih berenergi, tidur lebih nyenyak, dan suasana hati menjadi sangat baik setelah meminumnya," ujar Woodall.
Bahkan ia merasa produksi ASI-nya menjadi lebih lancar setelah meneguk smoothies plasenta. Proses pemulihan usai persalinannya juga terasa lebih cepat. Woodall mengatakan dirinya memengaruhi sang suami untuk juga mengonsumsi smoothies tersebut agar kesehatannya lebih baik.
“Respon yang sama, mereka bilang rasanya enak dan tingkat energinya meningkat," tambah dia.
Baca Juga: Suka Makanan Manis, Awas! Delapan Penyakit Ini Mengintai
Woodall pun merasa perlu membagikan pengalamannya ini ke ibu-ibu lainnya. Menurut dia, daripada menghabiskan sejumlah uang untuk membeli vitamin setelah melahirkan, lebih baik mengonsumsi plasenta yang alami.
“Saya menjadi lebih terhubung dengan bayi saya, tidur juga jadi lebih nyenyak. Saya tidak peduli dengan omongan negatif orang karena merasakan manfaatnya langsung," tandas Woodall.